Senin, 27 Agustus 2007

Pencarian Jati diri

budaksubang.blogspot.com

Terbawa terbang angan-angan ,terbawa kaki melangkah,melakukan yang di kehendaki, apa tujuan /motipasi ,apa dan mengapa ada apa dengan budaksubang.blogspot.com.

Sebagai penulis tentunya harus menyampaikan berbagai hal yang berkaitan dengan budaksubang.blogspot.com.para pengunjunga tentunya masih bingung ada apa diblogs kami,asal usul gimana kok bisa bikin blogs ?

Yups… memiliki Blogs semula hanyalah iseng belaka,namun setelah beberapa bulan terakhir ini ternyata mengasyikkan… dan mulai terpikir tuk memberikan persembahan buat orang lain,tentu sebagai penulis harus memiliki ide-ide yang cemerlang atau menyempaikan sesuatu yang baru.tetapi dalam hal ini rasanya saya memiliki kekurangan

Karena banyak sekali blog kami yang memang tidak original pemikiran kami, harapan kami sa’at ini para pengunjung mema’lumi karena keterbatasan pengetahuan,dan masih bingung apa yang harus di sampaikan,akan tetapi tentunya saya tidak berhenti sampai disini saja,sambil mempelajari segalanya kami tengah mempersiapkan posting-posting yang original,dan budak subang bangeeetzZz.

Adapun tujuan membuat blogs adalah memperkenalkan Kab.Subang dan memberikan informasi kepada temen2 pengunjung dari segi pendidikan,wisata ,budaya dan apa aja yang berkaita daengan subang,kepada temen-temen pengunjung yang memiliki informasi tentang subang silahkan kirim via E-mail, insya allah kami akan menampilkanya diblog ini.dan ucapan ma’af kepada segenap pihak yang terkait bila link-link media masa atau pun semua yang ada di side bar, kami pampang tanpa izin dan yang sudah ngasih ijin terima kasih yaaa…tujuan kami adalah mengingat belum adanya posting-posting kami yang berkaitan dengan tutorial dan belum memiliki penulis untuk itu.maka kami menampilkan link-link yang berkaitan dengan hal tsb.dan sama sekali tidak ada tujuan komersialisasi,hanya dengan satu tujuan mempersembahkan yang terbaik buat para pengunjung,sehingga mempermudah bila ingin mengetahui informasi yang lain.

Misalkan penungjung ingin mengetahui,Berita,download Software,cari tutorial dll

Tidak lupa ucapan terima kasih kepada berbangai pihak yang membantu dan mendukung pembuatan Blog ini harapan kami pada sa’atnya nanti Blog ini manjadi Blog yang dapat sejajar dengan para seniornya,dan mampu memberikan yang terbaik buat para pengunjung.bagi kami ini merupakan suatu tantangan dan sa’at nya menampakan jati diri yang memang tersembunyi.

Harapan kami kepada para pengunjung untuk nemberikan pemikira-pemikiran yang Briliant untuk memajukan blog ini,kritik dan saranya kami tunggu.

Dan yang terakhir kami ucapkam selamat bergabung di

budaksubang.blogspot.com

Jumat, 03 Agustus 2007

Petani Subang Kecewa

budaksubang.blogspot.com

SUBANG, (PR).-
Petani di wilayah Kab. Subang yang kini sedang menikmati panen menjadi kurang bergairah karena harga gabah langsung merosot. Merosotnya harga gabah seiring dengan turunnya harga beras di pasaran Subang yang mencapai Rp 4.600,00/kg untuk kualitas beras kelas 1. Hal itu diduga terkait dengan kondisi panen yang kian meluas di wilayah Kabupaten Subang.

PETANI di wilayah Kec. Compreng, Kab. Subang, bergairah dengan hasil panen padi yang tergolong bagus kualitasnya, Selasa (27/3). Namun kegairahan petani belakangan terhadang oleh harga gabah yang merosot berkisar Rp 2.300,00 hingga Rp 2.400,00/kg dibandingkan harga sebelumnya yang menembus harga Rp 3.000,00/kg.* MARSIS SANTOSO/"PR"

Sejumlah petani yang dihubungi "PR", Selasa (27/3), mengaku kecewa dengan turunnya harga gabah sekarang ini karena waktu menggarap sawah, harga pupuk sudah naik. "Harusnya harga pupuk tidak dinaikkan, termasuk sarana produksi pertanian lainnya karena begitu musim panen, harga gabah selalu anjlok, " kata Engkon, petani di wilayah Kecamatan Binong.

Dikatakan, harga gabah di sejumlah wilayah di Kabupaten Subang pada dua pekan sebelumnya sempat mencapai Rp 3.000,00 hingga Rp 3.100,00 per kg. Namun, sepekan terakhir, seiring dengan meluasnya daerah-daerah yang telah memasuki masa panen, harga gabah berada pada kisaran Rp 2.300,00 hingga Rp 2.400,00 per kg.

"Bahkan katanya ada petani yang hasil panennya hanya ditawar Rp 2.000,00 per kg," ujar Alim, petani lain di Desa Compreng.

Karenanya, petani yang semula memiliki harapan besar atas panen padi musim ini yang berbarengan dengan tingginya harga beras di pasaran menjadi kecewa. Petani berharap Pemkab Subang dapat turun tangan untuk menstabilkan harga hingga petani tidak kelewat dirugikan.

Kepala Cabang Dinas Pertanian Kec. Pagaden, Tatang yang dihubungi terpisah mengakui turunnya harga gabah tersebut. Dikatakan, awal bulan Maret harga gabah masih bertahan di kisaran Rp 2.800,00- Rp 3.000,00/kg gabah kering pungut (GKP). Namun sekarang begitu panen meluas, harganya turun drastis menjadi Rp 2.300,00-Rp 2.400,00 tergantung keadaan gabahnya.

Menurut dia, tren penurunan harga kemungkinan masih akan berlanjut karena panen di berbagai daerah di Kabupaten Subang masih akan terus berlangsung. "Saat ini panen di wilayah kita baru seperempatnya dari luas areal sawah, 5.380 hektare," katanya.

Berkaitan dengan masalah tersebut, anggota Komisi B DPRD Subang, Agus Warsito berharap pemerintah Kabupaten Subang, terutama Bulog, segera turun tangan jangan sampai petani Subang malah seperti ”ayam mati di lumbung padi. " Ya, kalau bisa Bulog segera membeli gabah petani dan kita pun akan melakukan pemantauan ke lapangan," kata Agus.

Sementara Kasub Divre Bulog Subang-Purwakarta, Bambang Sudibyo didampingi Kasi Gasar, Agus Nuryono kepada wartawan menyatakan kesanggupannya membeli langsung gabah petani. "Kita sudah sangat siap dan telah mengeluarkan surat perintah untuk bersama-sama mitra Bulog melakukan pembelian. Hanya, hingga sekarang belum ada ketentuan berapa harga pembelian pemerintah (HPP)," kata Bambang.

Dikatakan, Bulog Subang-Purwakarta pun tidak ingin pengadaan gabah tidak mencapai target seperti yang terjadi pada tahun 2006 lalu akibat harga yang tidak menentu. "Kita hanya mampu mengadakan 16 ribu ton gabah, padahal bila situasi normal mencapai 80 ribu ton gabah kering giling atau setara 50 ribu ton beras," ujarnya menambahkan.

Runtuhnya Jembatan Cipunagara

budaksubang.blogspot.com
Runtuhnya Jembatan Cipunegara A yang berlokasi di desa Mulyasari, Pamanukan Jawa Barat yang terjadi Jum’at (23/7) pukul 23.00 wib, sesuai dengan hasil identifikasi yang dilakukan pihak kepolisian menunjukkan bahwa kesimpulan sementara disebabkan dua faktor. Dua faktor tersebut pertama adanya beban muatan lebih (overloading) yang melintas bersamaan diatas jembatan tersebut. Kedua, masalah usia jembatan jenis rangka baja Calendar Hamilton (CH) dari Ingris sudah tua dan dioperasikan 24 tahun lalu kekuatannya tinggal 75 persen.

Hal tersebut diungkapkan Menteri Permukiman dan Prasarana Wilayah Soenarno Minggu (25/7) di Jakarta saat melakukan Jumpa Pers yang didampingi Dirjen Prasarana Wilayah Hendrianto Notosoegondo, Kepala Pusdatin Waskito Pandu. Lebih lanjut menurut Soenarno, kekuatan jembatan rangka baja jenis CH dirancang semi permanen tersebut kemampuannya hanya berkisar 200-250 ton sedangkan saat itu bersamaan 7 truk bermuatan semen dan kayu dengan total berat seluruhnya 326 ton tak mampu menahan beban akhirnya runtuh secara vertikal di Sungai Cipunegara.

Menurutnya, kendaraan bermuatan berat yang melintas bersamaan diatas jembatan tersebut jarang terjadi, namun hal itu bisa terjadi. Persoalannya, kata Soenarno, kedepan bagaimana kita melakukan pengawasan terhadap jembatan jembatan sepanjang jalan Pantura yang jumlahnya cukup banyak dan usianya sudah diatas 20 tahun.

“Kira-kira ada sekitar 30 buah jembatan tipe rangka baja Calendar Hamilton yang menjadi perhatian kita,“ujar Soenarno. Oleh karena itu bersama Polri mengambil langkah agar jembatan-jembatan yang usia diatas 20 tahun akan dilakukan pengawasan yang cukup ketat terutama kendaraan yang melalui kendaraan tersebut,“imbuhnya.

Mengenai peran Jembatan timbang, kata Soenarno, dahulu karena ada indikasi terjadinya pungutan liar maka sementara ditutup namun saat ini secara idential saja difungsikan untuk test. Namun kenyataannya dilapangan para pemakai jalan melihatnya kalau kena denda tinggal hitungan dan membayar denda tersebut. “Itulah kejadian yang ada di jembatan timbang,”kilah Soenarno.

.

Masalah Jembatan timbang dan LLAJR dengan UU no 22, kata Menkimpraswil, menjadi kewenangan Pemda bahkan ada yang diatur dengan Perda. Untuk itu, kedepan peran jembatan timbang dapat berfungsi sebaik-baiknya untuk menjaga kasus-kasus seperti ini tidak terjadi lagi. Sementara itu, perlu adanya koordinasi dengan Depperindag agar truk-truk yang dibeli perusahaan ini memperhatikan ketentuan-ketentuan yang telah ada. Mengingat jalan tersebut hanya mampu dibebani pada MST (Muatan Sumbu Terberat) tertentu. Jadi jangan sampai melebihi beban maksimun dan sudah tentu jalan akan cepat rusak.

Untuk mengatasi masalah kendaraan dengan beban berlebihan yang melintas di jalan Pantura solusinya disamping mengganti rangka baja tersebut dengan kerangka beton juga merealisasikan jalan tol sepanjang 1000 km. Sehingga kendaraan dapat dialihkan ke jalan tol yang memang dirancang untuk kapasitas lebih besar. Sementara jalan Pantura dikembalikan untuk beban-beban kendaraan yang normal saja sehingga kita memiliki jaringan jalan yang khusus membawa berat dan membawa penumpang. Soenarno meminta kepada komisi nasional trasportasi agar melakukan penelitian segera terhadap kejadian ini karena menyangkut masalah keselamatan transportasi. Dari hasil kajian itulah nanti akan dilakukan langkah yang perlu dilakukan.

Dalam kesempatan yang sama Dirjen Prasarana wilayah Hendrianto Notosoegondo menyatakan bahwa untuk rehabilitasi jembatan tersebut diperlukan waktu sekitar 1,5 bulan dan ditaksir akan menelan dana sekitar Rp. 2 milyar. Jembatan tersebut akan diganti dengan type jembatan rangka baja (trans Bakrie) dengan bentang 50 m yang didatangkan dari Surabaya.

Saat ini kata Hendrianto, dikerahkan alat berat berupa crene, excapator, dump truk grader yang didatangkan dari proyek Fly Over Pamanukan untuk mengangkat kendaraan dan rangka jembatan yang ambrol tersebut. Menurutnya pelaksanaan pekerjaan dari evakuasi, pembongkaran sampai berfungsinya kembali jembatan tersebut diperkirakan sampai pertengahan September tahun ini.

Peristiwa tersebut, kata Dirjen Praswil, mengakibatkan kondisi lalu-lintas terganggu karena hanya satu jalur yang berfungsi, ditambah kerumunan masyarakat dilokasi kejadian sehinga akibatkan kemacetan lalu-lintas mencapai 3 km. (Jons)

Pusdatin

(25/7/2004)

Blanakan ( Penangkaran Buaya )


budaksubang.blogspot.com
Penangkaran Buaya Blanakan terletak di Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang. Dilokasi ini di kembangkan penangkaran buaya jenis muara yang berjumlah kurang lebih 200 ekor, terdiri dari buaya jantan dan betina lengkap dengan habitatnya.
Obyek wisata ini dikelola oleh PT. Perhutani. Diobyek wisata ini juga terdapat hutan mangrove. Para wisatawan yang datang ke lokasi obyek ini dapat menikmati makanan laut khas Blanakan yaitu ikan bakar Etong, cumi dan kepiting yang disajikan di warung-warung yang tertata rapih di bawah kerindangan pohon-pohon. Selain itu pula para wisatawan juga dapa menyusuri pesisir laut Blanakan sampai dengan Patimban dengan menggunakan penyewaan kapal boat yang tersedia di sana.

Jarak dan waktu tempuh kendaraan mobil :
Subang-Blanakan 48 km 1 jam
Jakarta-Blanakan(Via Pantura 190 km 3 jam
Bandung-Blanakan 116 km 2,5 jam
Ciater-Blanakan 65 km 1,5 jam

Curug Cileat


budaksubang.blogspot.com
Terletak di Desa Cisalak tepatnya di Desa Mayang. Dari Subang ± 37 km ke arah selatan dan dari Bandung ± 50 km ke arah utara. Cileat merupakan salah satu obyek wisata yang masih alami, yang mempunyai air terjun dengan ketinggian ± 100 m. Iklimnya yang sejuk dan panoramanya yang indah membuat para pengunjungnya menjadi terkagum-kagum akan ciptaan Yang Maha Kuasa dan membuat pengunjungnya menjadi betah untuk tinggal berlama-lama untuk menyaksikannya.

Gunung Tangkuban Parahu


budaksubang.blogspot.com
Tangkuban Parahu merupakan salah satu obyek wisata terfavorit yang terletak di wilayah Kabupaten Subang. Tangkuban Parahu berada pada ketinggian 2084 m diatas permukaan laut.
Sederet pesona alam di kawasan Tangkuban Parahu mulai dari keindahan alam dengan kawah-kawahnya yang membentang luas dengan kesejukan udara pegunungan yang khas serta hamparan gunung-gunung lain yang tinggi menjulang mengelilinginya merupakan fenomena alam yang menjadi daya tarik tersendiri dan menjadikan gunung Tangkuban Parahu sebagai salah satu obyek wisata yang diminati pengunjung.
Dilihat dari kota Bandung, gunung Tangkuban Parahu memiliki bentuk yang unik menyerupai perahu terbalik (Bahasa Sunda: Tangkuban = Terbalik, Parahu = Perahu). Bentuk unik dipercaya memiliki kaitan yang sangat erat dengan kisah legenda sangkuriang.

Jarak dan waktu tempuh kendaraan mobil :
Subang-TP 35 km 45 menit
Jakarta-TP (Via tol Sadang) 190 km 3 jam
Bandung-TP 37 km 50 menit
Ciater-TP 5 km 15 menit

Curug Agung Batu Kapur


budaksubang.blogspot.com
Curug Agung dikenal juga dengan nama Batu Kapur, terletak di desa Curug Agung Kecamatan Sagalaherang. Jarak dari arah selatan Subang 17 km dari arah utara Bandung. Curug Agung dilengkapi dengan fasilitas kolam renang air panas dengan suhu 400 - 450 C, pondok dan tempat rekreasi anak-anak. Berdasarkan pengalaman para pengunjung yang datang berendam di kolam air panas tersebut dapat menyembuhkan penyakit gatal-gatal.

Air terjun Curug Cijalu


budaksubang.blogspot.com
Curug Cijalu terletak di Kecamatan Sagalaherang, berjarak 37 Km dari kota Subang ke arah selatan (1 jam perjalanan) dan sekitar 50 Km dari Kota Bandung kearah utara (1,5 jam perjalanan). .Seperti namanya, curug (air terjun, Bahasa Sunda), hanya sepasang air terjun yang tumpahan airnya mengalir deras membelah bukit di puncak Gunung Sunda, sekira 800 meter di atas permukaan laut. Tumpahan air itu menyajikan panorama indah pada birunya langit, sejuknya udara, dan hijaunya pepohonan yang menyelimuti suasana wisata yang berada di Kecamatan Sagalaherang Kabupaten Subang. Belum lagi percikan air terjun yang dingin, sejuk dan putih, membuat para wisatawan tak tahan lagi ingin segera bermandi ria di bawahnya. Curug Cijalu "ditemani" dua makam yang dikeramatkan dan juga "ditemani" oleh air terjun lain yang dikenal dengan nama Curug Perempuan yang terletak sekira 100 meter sebelum Curug Cijalu. Selain curug Cijalu dan Curug Perempuan, terdapat pula lapangan sebagai areal untuk camping bagi para pengunjung Secara keseluruhan, tempat ini dapat dijadikan alternatif bagi pengunjung yang memiliki hobi berpetualang. Selain menjanjikan ketenangan dan ketenteraman, juga kedamaian menjadi perpaduan yang kompak untuk menunjang daya tarik tersendiri.

Pantai Patimban


budaksubang.blogspot.com
Pantai Kalapa Patimban merupakan salah satu obyek wisata yang terdapat di Kabupaten Subang, merupakan daya tarik khas wisata pantai. Pantai Kalapa Patimban juga mempunyai kedalaman laut yang landai sehingga para pengunjung dapat aman bermain di laut. Kegiatan yang dapat dilakukan salah satunya adalah bola volley pantai dan sky boat. Berperahu, memancing dan masih banyak lagi kegiatan yang dapat dilakukan disana bersama keluarga . Jarak dan Waktu tempuh kendaraan mobil
Subang-Patimban (57 km) 1,5 jam
Jakarta-Patimban (Via Pantura)(160 km) 2,5 jam
Bandung-Patimban (114 km)2,5 jam
Ciater-Patimban (96 km) 1,5 jam

Pantai Pondok Bali


budaksubang.blogspot.com

HAMPARAN pantai dengan deburan ombak yang membuncah, serta birunya air laut seringkali membuat orang merasa rindu untuk kembali menikmati suasana pantai. Suasana inilah yang menjadikan wisatawan berkunjung ke Pantai Pondok Bali. Pantai ini terletak di Desa Mayangan, Kecamatan Legonkulon Kabupaten Subang Utara. Anda dapat mencapai pantai ini setelah menempuh sekira 9 kilometer dari kota Pamanukan (Jalan Raya Pantura) dan bejarak 40 km dari kota Subang kearah utara .




Rambut dan Nikmat Tuhan


budaksubang.blogspot.com

Pasosore, sekitar pukul 17 atawa jam opat sore Saya berangkat kerja ,kebetulan di bulan agustus ini saya teh dapat sip malam .hari ini saya berangkat lebih awal, ada rencana makan soto ayam pafourit yang letaknya g jauh dari tempat kerja , teu di caritakeun makan nya mah da pasti nikmat kan tos di caritakeun etateh soto pafourit saya..

Setelah rengse makan trus bayar, hehehe.. kl g bayar mah hayang di gebugan ku tukang warung..? yupzZz.. langsung ka tempat gawe, di tempat gawe aya aww keur narima telephon ,nyaeta teh Dedew, sebut saja da teu meunang di sebut ken asli namah bisi nuntut..hehehe… Teh Dedew teh salah satu wartawati Koran terkemuka di Bandung yang di tugas kan di Bks , tuluy saya menghampirinya dan terlibat obrolan ngaler ngidul

Teh Dedew slaloe aja punya cerita yang menarik dan enak tuk di bahas ma’lum etamah da tugas manehna sebagai seorang wartawan,mun teu kitu moal kapake meureun hehehe … tapi dina obrolan sore eta aya nu penting dan perlu diinget sareng di lenyepan ku urang sarerea salaku umat manusa nu gumelar di alam dunya..

Sepenggal perkataanTeh Dedew sama saya :

“ Yeuh Ben, Sayah mah sok inget kana omongan nini euy…”

“ ari kitu bilang apa nya teh..?” ( ceuk saya bari panasaran)

“ Gini ,waktu saya kumpul dirumah nenek, nenek sayah teh ngomong gini sama saya ;” Mungguh Sapurna Sareng mulia Ciptaan Gusti Allah Nyiptakeun anu aya dina diri Urang Nurutkeun Fungsi sareng kasampurnaan nana “

salah sahijina nyaeta bu’uk atawa rambut,

Coba pikirkan seandainya rambut yang ada di atas mata (halis) atau bulu rambut dan juga kumis kita bisa panjang kayak rambut di atas kepala ? euhh pasti sangatlah mengganggu.

Tah geuning ngobrol sore teh geuning aya manfaat na,dina obrolan eta urang meunang elmu ,memang lamun seug di pikir2 bener juga kata neneknya teh Dedew teh.. coba kita sama2 pikirkan gimana seandainya rambut selain di kepala pertumbuhannya seperti rambut di kepala yang bisa tumbuh beberapa centi selama satu minggu, bagi yang kaum bapak –bapak yang males mencukur rambut bayangin kl lagi makan pasti riweuh pisan ku kumis anu ngambay kana lambey,trus riweuh panon kacolokan ku bulu rambut anu geus panjang ayan kana sapuluh centi na pokoknamah bias rariweuh..

Syukur alhamdulillah,mungguh sampurna gusti anu maha suci nyiptakeun kaula sareng kasampurnaan nana.sobat, kadang urang lupa diri mensyukuri anu aya dina diri urang , kadang urang lupa bersyukur dengan apa yang telah di berikan sang khalik dina diri urang , mang Beben berharap mulai sekarang urang kudu bersyukur dengan segala anu aya dina diri urang sareng fungsina, cag ah sakieu heula ti mang Beben panjang lebar bisi salah hehehe.. wassalam ..

Cloud Callout: Euh..riweuh pisan , hese dahar…

Rabu, 01 Agustus 2007

PENGRAJIN "BEDOG" TANJUNG SIANG

Shinta Dewi Maharani

Perajin ”Bedog” Perlu Bapak Angkat

PERAJIN golok alias bedog yang ada di wilayah Kecamatan Tanjungsiang Subang sebenarnya cukup potensial kalaulah dikembangkan dan dikelola oleh dinas terkait dalam hal teknis pembuatan dan pemasarannya. Apalagi bila disokong dengan bantuan dana dan dihimpun dalam suatu wadah usaha yang mapan, seperti koperasi atau lainnya.

Salah satu perajin yang berhasil ditemui, Ahmad Baiquni dan putranya, Yudi Hifli ketika menjajakan hasil kerajinannya di acara panen padi hasil perpaduan teknologi Primatani oleh Gubernur Jabar yang diwakili Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Wawan Ridwan di Desa Sindanglaya, Tanjungsiang, Senin (23/7), tidak bisa berbicara banyak tentang nasib usahanya. "Ya beginilah nasib perajin kecil dan bisa dagang di sini pun atas ajakan petugas penyuluh pertanian," kata Ahmad mengawali pembicaraan.

Ahmad sudah terbilang lama bergelut dalam usaha pembuatan kerupuk dengan nama 3 putra. Namun melihat lingkungan tempat tinggalnya di Kampung Cikadu Desa/Kec. Tanjungsiang banyak yang bisa membuat sarangka dan pandai besi tetapi tidak pernah maju dan berkembang, ditambah banyaknya anak-anak yang putus sekolah termasuk anaknya sendiri, ia pun beralih profesi. "Dari sinilah saya tertarik hingga bisa merekrut 20 orang dengan modal nekat mengajukan kredit ke BRI dengan jaminan rumah. Tetapi sekarang juga tetap bingung karena bunga yang cukup besar dan kesulitan dalam pemasaran," kata dia.

Usaha yang dirintisnya ini baru berjalan beberapa bulan, tetapi hasil produksinya terhitung lumayan. Dengan modal dan peralatan yang sangat sederhana untuk 1 pandai mampu menghasilkan 60 golok berbagai jenis, sedangkan perah atau sarangka-nya bisa lebih. Dia menceritakan dengan gamblang tentang kendala yang dihadapinya terutama mengenai masalah permodalan yang sangat minim, sehingga masih memerlukan suntikan dana untuk tambahan modal kerja dan pembelian alat. "Coba saja Pak, harga alat slep atau untuk menghaluskan golok, parang dan lainnya hanya bisa berumur 3-4 bulan saja, sementara harganya cukup mahal mencapai Rp 500 ribu, "ujar Ahmad.

Bahan baku yang digunakan untuk membuat golok adalah dari besi per bekas kendaraan. Sedangkan untuk perah atau sarangka-nya terbuat dari kayu. Kadang-kadang untuk produk ini bisa dibuat dari bahan tulang/tanduk tergantung pesanan. Saat ini, menurutnya, agak sulit mencari bahan baku karena memang besi baja sedang mahal. Kalaupun terpaksa, dikaitkan dengan hasil produksinya jelas akan memberatkan konsumen, kecuali bila memang hasil pemesanan.

Untuk masa-masa awal, pemasaran produk rekaan Ahmad, dilakukan dengan cara menjajakan langsung dari rumah ke rumah di wilayah Subang dan sekitarnya seperti Cikampek, Karawang dan Indramayu. Ia bersyukur, saat ini banyak yang memesan dalam jenis lux yakni dengan pegangan tanduk dan sarangka-nya dibalut aneka aksesoris.

”Tapi pesanan seperti ini jarang terlayani karena sangat terbatas dan minimnya modal. Untuk satu produk saja mencapai lebih dari Rp 200 ribu dan bila dijual Rp 250 ribu, ya pas-pasan, "ungkapnya sambil mencontohkan golok yang diberikan Bupati kepada Asda II Pemprop Jabar.

Sedangkan pegangan biasa yang berbentuk wayang golek dengan golok sedang dan kecil harganya di bawah Rp 100 ribu.

Keinginan kuat Ahmad Baiquni yang telah dipendamnya sejak lama adalah lahirnya suatu ikatan antara perajin dengan perusahaan besar atau semacam bapak angkat. Ia juga berkeinginan mendirikan koperasi agar dapat menerima dan menampung hasil produksi dari tiap-tiap perajin yang cukup banyak di wilayah Tanjungsiang. Yang lebih penting, tentunya diharapkan adanya perhatian dari dinas/instansi terkait dalam membina usahanya. (JU-14)***PR


Bermalam di keindahan Bumi Parahiyangan

Shinta Dewi Mahara


Bermalam di Keindahan Bumi Parahyangan


Perjalanan wisata di Jawa Barat penuh dengan eksotika pemandangan alam yang memikat. Jarak satu kota dengan kota lain di propinsi ini amat berdekatan dan dapat ditempuh dalam hitungan jam saja. Namun, tak ada salahnya jika sesekali bermalam di salah satu kota. Sebuah pengalaman baru yang menakjubkan akan Anda rasakan.

Ciater Spa and Resort

Pemberhentian pertama kami di kota Subang adalah sebuah resor yang terletak di Jl Raya Ciater. Namanya Ciater Spa and Resort. Tempat ini merupakan sarana wisata keluarga yang sangat bagus. Udara dingin plus hujan rintik yang masih terus membasahi kota Subang, sempat membuat kami menggigil kedinginan. Pasalnya, suasana Jakarta yang panas, membuat kami tak terbiasa dengan hawa dingin Subang.

Ciater Spa and Resort sendiri merupakan kawasan yang terletak tidak jauh dari Gunung Tangkuban Perahu. Lokasi yang strategis, membuatnya menjadi salah satu tujuan wisatawan saat berkunjung ke obyek wisata Gunung Tangkuban Perahu.

Di resor ini, selain kolam rendam air hangat, juga disediakan fasilitas spa yang menggunakan air hangat. Selain itu, untuk mereka penggemar perang-perangan, dapat menyalurkan hobi anda di arena Paint Ball. Untuk anda penggemar offroad, anda dapat mengadu nyali anda pada track Go Kart yang telah di set sedemikian rupa. Bahkan, pengunjung, bisa melakukan relaksasi yang merupakan fasilitas dari Ciater Spa and Resort. Berupa terapi dengan menggunakan sumber air panas yang mengandung belerang tersebut.

Hujan mereda ketika hari sudah gelap. Meski begitu, kami tetap memaksakan diri keluar dari kawasan resor untuk menjelajah dunia malam Subang. Ternyata sepanjang jalan yang kami temui hanyalah jalanan yang kosong. Makanya, baru setengah perjalanan menurun, akhirnya kami memutuskan untuk kembali lagi menuju Ciater Spa.

Tak ada kegiatan yang kami lakukan di resor ini. Jalan-jalan yang kami lakukan hanya mengitari seputar resor untuk melihat beberapa fasilitas yang tersedia. Namun, hanya kolam air hangat yang kami coba, pasalnya untuk fasilitas lain, seperti offroad, Paint Ball dan lain-lainnya, terhalang karena hujan. Malam itu, kami tidur lebih cepat, karena ingin lebih segar di keesokan harinya.

Kampung Sampireun

Kampung Sampireun berdiri di atas tanah seluas 5 hektare, dengan pemandangan yang sungguh memanjakan diri. Dijamin, lelah yang terasa di sepanjang perjalanan akan terbayar penuh dengan pemandangan yang ada di Sampireun. Suara gemercik air, dan sayup-sayup terdengar suara alunan gamelan khas Sunda, hingga pantulan cahaya obor pada malam hari membuat suasana semakin romatis.

Kampung Sampireun terletak 1.500 mdpl dan memang dirancang untuk membuat orang yang menginap melupakan sibuknya dunia kota dan menikmati keheningan desa di tengah danau. Sampireun memiliki 14 cottage dan sebuah bungalow khas Sunda. Semua cottage dibangun di atas danau dengan menggunakan bahan-bahan yang alami, mulai dari atap rumbia serta semua perabotan yang dibuat dari bambu.

Pada malam harinya, minuman khas Sunda Sekoteng menemani kami. Uniknya, minuman tersebut diantar langsung ke tempat tamu yang menginap dengan sampan. Memang, di atas sampan itu terdapat seorang koki, seorang pemain kecapi, pemain suling dan yang mendayung sampan. Travel Club