Minggu, 10 Agustus 2008

Cabup Subang Primus Yustisio Jalani Test Kejiwaan


wartasubang.blogspot.com
SINDO, SUBANG - Primus Yustisio, artis yang mencalonkan diri sebagai Bupati Subang dari unsur independen menjalani test kejiwaan di RSUD Subang, Selasa siang (5/8/2008). Tes kejiwaan itu merupakan syarat wajib yang ditetapkan KPUD bagi pasangan calon.

Primus bersama wakilnya, Agus Nurani tiba di RSUD Ciereng Jalan Brigjen Katamso No 23 Subang pukul 09.30 WIB. Keduanya langsung menuju ruang komite medik RSUD tempat pemeriksaan kesehatan delapan pasangan bakal calon bupati dan wakil bupati.

Pantauan Sindo, delapan pasangan calon menjalani test kejiwaan sekira pukul 10.30 WIB. Mereka mengerjakan soal sebanyak 567 pertanyaan. Pasangan Primus-Agus (Prima) merupakan pasangan pertama yang selesai mengerjakan soal, setelah sekira 1 jam berada di ruangan test.

"Kami mengerjakan soal sekitar 567 soal, semua pertanyaan hanya perlu jawaban Ya dan Tidak, sekitar 70 menit lah saya di dalam," ujar Primus usai test kesehatan.

Menurut Primus, soal yang diajukan oleh tim kesehatan dari RSUD Ciereng Subang seputar masalah kepribadian dirinya. Sementara test kesehatan tubuh baru akan digelar keesokan harinya, termasuk test urin.

Usai memberi keterangan kepada wartawan, Primus langsung menyapa puluhan masyarakat yang sedang menjenguk keluarganya yang dirawat di RUSD Ciereng. Bahkan tanpa malu-malu seorang perawat langsung meminta foto bersama Primus. (Annas Nasrullah/Sindo/fit)

Pelantikan 200 Kepsek Subang Cacat Hukum

wartasubang.blogspot.com
SUBANG - Pelantikan 200 Kepala Sekolah tingkat SD-SLTA se-Kabupaten Subang dinilai cacat hukum. Ini karena yang melantik adalah Asisten Daerah (Asda) II Setda Subang Komir Bastaman.

"Mengacu pada surat Depdagri maka seharusnya yang melantik itu Wakil Bupati, karena wewenang bupati sudah digantikan wakil bupati. Kalau tidak dijalankan, maka pelantikan Kepsek cacat hukum dan harus diulang," ujar Ketua DPRD Subang Bambang Herdadi, Sabtu (9/8/2008).

Dia menjelaskan, sesuai Surat Mendagri Nomor 131.32/2115/SJ tentang Persetujuan Pengunduran Diri Bupati Subang Eep Hidayat, disebutkan sejak 29 Juli 2008, Eep tidak lagi bertindak sebagai Bupati Subang dan secara otomatis jabatannya dilimpahkan ke Wakil Bupati Subang Maman Yudia.

Eep Hidayat sendiri pada 24 Juli 2008 lalu mengirimkan surat pengunduran diri sebagai Bupati Subang ke Departemen Dalam Negeri karena mencalonkan diri sebagai dalam Pilkada Subang.

Bambang menerangkan, meskipun secara fisik yang melantik puluhan Kepala Sekolah adalah Asda II Komir Bastaman, namun kapasitasnya sebagai pengganti Bupati Subang. Di sisi lain, Komir sendiri maju mendampingi incumbent dalam Pilkada Subang.

"Dengan surat itu (surat Depdagri) maka aturannya semua wewenang Bupati harus diserahkan kepada wakilnya, kecuali jika wakilnya juga tidak ada atau mengundurkan diri," imbuhnya.

Terpisah, Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Subang Rahmat Sholihin membantah penilaian Ketua DPRD tersebut. Menurut dia saat pelaksanaan pelantikan tersebut, Eep Hidayat masih aktif menjadi Bupati Subang.

"Saat pelantikan Pak Eep masih dianggap aktif. Masalah isi surat jawaban Depdagri yang menyebutkan sejak 29 Juli 2008 dia tidak lagi bertindak sebagai Bupati Subang, itu sudah diklarifikasi. Faktanya beliau mendaftar ke KPUD 4 Agustus," tegasnya.

Menurut Rahmat, sejauh ini Eep Hidayat baru menerima surat pengunduran diri saja. Sedangkan surat pemberhentian dari jabatannya baru akan diterima setelah penetapan pasangan calon bupati dan wakil bupati 2 September mendatang.

(Annas Nasrullah/Sindo/ful)

KPUD Subang Siapkan Pilkada Dua Putaran

wartasubang.blogspot.com
TEMPO Interaktif, Subang:Banyaknya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Subang Jawa Barat yang akan bertarung pada pilkada 26 Oktober 2008, membuat Komisi Pemilihan Umum Daerah menyiapkan skenario pilkada dua putaran.

Husen Hardjadinata, Ketua KPUD Kabupaten Subang mengatakan, pilkada dua putaran sepertinya harus dilakukan. Sebab tidak akan ada calon yang akan memperoleh suara mayoritas minimal 30 persen. "Apalagi sampai 50 persen," kata Husen.

Banyaknya pasangan calon yang mungkin lolos mengikuti pilkada bupati dan wakil bupati Subang periode 2008-2013 tersebut, otomatis akan membuat perolehan suara para calon tidak berbeda jauh. Ini seperti di pilkada Gubernur Jawa Timur.

Husen menyatakan jajarannya siap bekerja keras jika pilkada benar-benar harus terjadi dua putaran. Hanya saja, dipastikan akan menimbulkan penambahan biaya tambahan yang tidak sedikit. "Minimal diperlukan dana tambahan Rp.5 miliar," kata Husen. Ia menyebutkan, untuk pilkada satu putaran diperlukan Rp.23 miliar. "Itu telah disetujui pemerintah kabupaten," kata Husen.

Maman Yudia, Wakil Bupati Subang, mengatakan belum mendapatkan laporan dari KPU tentang dana tambahan Rp 5 miliar. Dana inni untuk penyelenggaraan pilkada selama dua putaran. "Kita lihat saja dulu hasil pilkada putaran pertama," kata Maman.

Nanang Sutisna

Maju ke Pilkada, Primus Yustisio Disumbang Petani


wartasubang.blogspot.com
TEMPO Interaktif, Subang:Bintang sinetron dan iklan Primus Yustisio mengguncang Subang pada Ahad lalu. Diantar ratusan penggemarnya, ia mendatangi Komisi Pemilihan Umum setempat. Maksudnya jelas, untuk mendaftarkan diri menjadi calon Wakil Bupati Subang periode 2008-2013 dari unsur independen.
Ketika ditanya tentang dana yang disiapkan untuk kampanye, suami Jihan Fahira ini tak memberi jawaban pasti. Namun, pria yang lahir dari ibu berdarah asli Subang itu menyebutkan, sebagian dana sudah dikantongi, di antaranya berupa sumbangan sukarela dari para petani nanas Subang.
"Jumlahnya Rp 50 juta," ujarnya. Dia pun mengaku mendapat dukungan luar biasa dari warga Subang. Kelak, bila terpilih, ia akan menanggalkan predikat keartisan. "Sebab, saya akan berkonsentrasi mengemban amanah dari rakyat Subang," katanya serius. (Koran Tempo)

Nanang Sutisna

Kamis, 03 Juli 2008

Proyek PLTP Segera Berdiri di Subang


budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Proyek pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) segera berdiri di Gunung Tangkuban Perahu, di Kabupaten Subang, Jawa Barat.

Dari jumlah area keseluruhan sekitar 200 hektare, seluas 160 hektare atau 80 persen berada di wilayah Kabupaten Subang. Area seluas itu, berada di Desa Cicenang Kecamatan Jalancagak dan lintas Kabupaten (Bandung, Subang dan Purwakarta).

Kepala Dinas Pertambangan dan Energi (Distamben) Subang M Machri S mengatakan, proyek PLTP di Gunung Tangkuban Perahuitu merupakan program Pemerintah Pusat dengan menghabiskan dana keseluruhannya Rp1,5 trilun.

"Ini dalam rangka pengembangan listrik, di Indonesia kan pasokan energi listrik itu terbatas, sehingga kebijakan pusat akan mengembangkan potensi di bidang ini, antara lain panas bumi, dan kebetulan Subang punya potensi itu, yaitu di Tangkuban Perahu," ujar M Machri S, di ruang kerjanya, Jalan KS Tubun, Subang, Selasa (1/7/2008).

Selain di Gunung Tangkuban Parahu, Mahcri menambahkan, potensi panas bumi yang berada di wilayah Kabupaten Subang, selain berada di Gunung Tangkuban perahu, potensi panas bumi juga berada di Gunung Tampomas, sebanyak 25 persen.

Kegiatan eksplorasi lokasi panas bumi rencananya dimulai pada awal 2009 selama tiga tahun ke depan. Pada tahun keempat akan dilanjutkan dengan kegiatan eksploitasi.

Machri berharap pada 2012 nanti PLTP sudah bisa direalisasikan dan suplai listrik untuk konsumsi Jawa Barat tidak akan lagi mengalami krisis atau kendala lain.

Saat ini menurut Machri, untuk di daerah Cicenang Kecamatan Jalancagak sudah dilakukan survey pendahuluan atau penentuan hasil pengeboran.

"Untuk di Cicenang sekarang sudah Survey pendahuluan, penentuan hasil pengeboran, agenda kegiatan sudah mereka susun. Sedangkan kalau di lintas Kabupaten (Bandung Barat, Subang dan Purwakarta) saat ini masih dalam proses lelang, dan sudah beberapa perusahaan yang sudha mendaftar," jelasnya.

Sebagai Kabupaten yang dijadikan lokasi proyek PLTP, Kabupaten Subang akan mendapat keuntungan secara materi sebesar 32 persen pertahunnya. Sementara untuk Pemerintah Provinsi sebesra 16 persen, Pemerintah Pusat 20 persen dan Kabupaten di Jawa Barat akan mendapat bagian sebesar 32 persen.

Selain di Kabupaten Subang, proyek PLTP di Jawa Barat yang akan didirikan di Gunung Tangkuban Perahujuga akan melibatkan Kabupaten lain seperti Kabupaten Bandung Barat, di Gunung Cisolok Desa Cisukarame, Kabupaten Sukabumi, dan Gunung Tampomas di Kabupaten Sumedang.

Proyek itu diharapkan sudah terrealisais pada tahun 2012 dan diharapkan mampu menghasilkan energi listrik sebesar 150 megawatt (MW) untuk suplai listrik di Jawa Barat. (Annas Nasrullah/Sindo/rhs)

Polisi Bentuk Tim Pencari Napi Kabur

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Petugas Kepolisian dari Polres Subang membentuk satu tim pencari Kusman (36), narapidana yang kabur dari Lapas Klas II A Subang, Selasa 1 Juli kemarin, pada saat program asimilasi di luar rumah tahanan.

Kapolres Subang Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Sugiyono menyatakan, sejak kemarin tim yang dirahasiakan jumlahnya itu sudah melakukan pengejaran terhadap Kusman. Tempat pertana yang didatangi aparat adalah rumah keluarga Kusman, di Desa/Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang.

"Kita sudah membentuk tim untuk menangkap Kusman dan dikembalikan lagi ke Lapas. Tadi pagi kami datang ke keluarganya, dan pihak keluarga memberi jaminan untuk diserahkan ke Lapas," ujar Kapolres Subang usai pemusanahan barang bukti kejahatan di Kecamatan Ciater Kabupaten Subang, Kamis (3/7/2008).

Selain mendatangi tempat tinggal keluar Kusman, tandas Sugiyono, aparat juga melakukan pengejaran ke sejumlah rumah keluarga dan kerabat Kusman yang diduga menjadi tempat persembunyian Kusman. Salah satu tempat yang menjadi sasaran pencarian kemarin, di antaranya di daerah Bekasi.

"Mudah-mudahan dalam satu atau dua hari ini sudah kita tangkap ya," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kusman, narapidana kasus pencurian barang yang menjalani hukuman selama 3 tahun sekitar pukul 16.00 WIB, Selasa 1 Juli lalu kabur pada saat program asimilasi. Kusman dijeboloskan ke hotel prodeo pada tahun 2006 lalu, Kusman sendiri sebenarnya tinggal menjalani sisa hukuman penjara beberapa bulan ke depan.

Kabur Kusman dari Lapas baru diketahui pada pukul 16.30 WIB, atau saat dilakukan absensi sebelum 14 napi yang mengikuti asimilasi masuk ke dalam ruang tahanan. Kepala Seksi Bimbingan Napi Lapas Subang, Iwa Bcahtiar kaburnya Kusman akibat kelalain petugas dalam mengawasi napi selama program asimilasi berjalan.(Annas Nasrullah/Sindo/hri)

Selasa, 17 Juni 2008

11 Partai Dukung Primus Jadi Cabup Subang

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Meskipun Primus Yustisio belum memberi sikap untuk maju jadi Calon Bupati (Cakup) Subang, namun 11 partai politik mendukung aktor ganteng ini sebagai Cabup Subang.

Dukungan tersebut diungkapkan pada pertemuan di RM Bale Desa, Jalan Darmodihardjo Subang, (Rabu, 11/6/2008). 11 Parpol yang setuju dan mendukung Primus sebagai Cabup Subang antara lain, PBR, PKPB, PKPI, PAN, PNI Marhaenisme, PBSD, Partai Pelopor, Partai Buruh, dan PPNUI.

Ketua PNI Marhaenisme Subang, Suryadi menegaskan, figur Primus memiliki potensi besar untuk membangun daerah leluhurnya. Bahkan menurut dia, dengan sosok Primus yang kerap muncul di sejumlah film telivisi, Suryadi optimis Primus bisa mendapatkan suara dari pemilih muda.

"Dengan modal keartisan Primus, saya yakin 50 persen pemilih muda bisa memilih dia. Asumsinya, siapa yang tidak kenal dengan Primus, tidak hanya anak muda, orang tuapun sudah kenal Primus," tegasnya

Hal yang sama juga diungkapkan Ketua PBR Subang, Asep Burhan. Dengan kepribadian dan komitmen yang dimiliki Primus, Asep menyatakan pihaknya siap mendukung pencalonan suami dari Jihan Fahira itu. (Annas Nasrullah/Sindo/pie) Link: http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/06/12/1/117851/11-partai-dukung-primus-jadi-cabup-subang

Minggu, 25 Mei 2008

3 Perampok SPBU & BCA Subang Dicokok di Sumsel

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Tim gabungan kepolisian dari Polda Jabar dan Polres Subang, berhasil mencokok tiga pelaku pembobolan dan perampokan yang melakukan aksinya di dua tempat di jalur Pantura Subang. Pelaku ditangkap di daerah Sumatera Selatan.

Penangkapan terhadap tiga pelaku pencurian disertai kekerasan tersebut berlangsung seperti adegan di film-film aksi Hollywood, aparat gabungan dan pelaku sempat terjadi kejar-kejaran. Karena jumlah petugas lebih besar, tiga pelaku itu berhasil dilumpuhkan.

"Pada hari Jum'at sekitar pukul 09.00 Wib, kami mendapat laporan dari anggota, bahwa dua perampokan uang SPBU dan satu orang pembobolan BCA Pamanukan sudah berhasil diamankan," ujarnya Kapolres Subang AKBP Sugiyono, Sabtu (10/5/2008).

Kapolres enggan menyebutkan identitas ketiga pelaku tersebut. Karena menurut dia, pihak aparat masih melakukan pengejaran terhadap kawanan pelaku lainnya. "Saat ini masih dalam perjalanan untuk dibawa ke sini," imbuhnya

Menurut Kapolres Subang, AKBP Sugiyono, dari tiga pelaku curas di wilayah Pantura Subang itu, dua di antaranya adalah dua pelaku perampokan uang senilai Rp337 juta di SPBU Mundusari Kecamatan Pamanukan Kabupaten Subang, Senin (5/5) pukul 10.00 WIB pekan lalu.

Sementara satu orang lainya, adalah pelaku pembobolan mesin ATM BCA Cabang Pamanukan di Jalan Ion Kartasasmita No 37 Rt. 01/13 Desa Mulya Sari Kecamatan Pamanukan Subang pada 4 Maret lalu.

Akibat aksi kawanan tersebut, pihak Bank mengalami kerugian materi seniali Rp1,1 miliar. "Dari tiga pelaku itu, kami akan kembangkan untuk mengejar pelaku lainnya," tandasnya.

(Annas Nasrullah/Sindo/fit)

B

Dapat SMS Santet, Guru di Subang Pingsan

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Isu SMS santet yang ramai dibicarakan di Kepulauan Riau dan sekitarnya, kali ini sudah sampai ke Kabupaten Subang. Seorang guru SD, Darlim (38) mengaku menerima SMS santet berwarna merah di HP miliknya.

Saat ditemui di rumahnya di Dusun Bugel, RT06/02 Desa Mundusari, Kecamatan Pusakanagara, Kabupaten Subang, Kamis (15/5/2008), Darlim mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pukul 09.45 Wib saat dia berada di Sukaresmi Pamanukan, tempat dirinya mengajar.

Suami dari Warnengish (32), mengaku baru mengetahui ada sms itu setelah rekan seprofesinya menanyakan jam.

"Begitu saya lihat monitor Handphone warnanya merah, satu menit setelah itu kepala langsung sakit, dada, dan mulut sesak," tutur Darlim yang langsung mematikan handphone miliknya.

Melihat kondisi Darlim, guru ditempatnya bekerja itu langsung membawa ayah dari satu orang putra, Yuga Priatna (13), ke Puskesmas Pamanukan. Darlim sempat dilakukan perawatan intensif selama tiga jam.

Melihat gejala yang pertama terjadi di Kabupaten Subang ini, pihak Puskesmas mendatangkan UGD dan dokter ahli ke Puskesmas. "Setelah diperiksa, katanya jantung saya baik-baik saja dan sehat, jadi saya diizinkan pulang," imbuh Darlim yang masih tampak syok.

Sementara itu, Kepala Kantor Departemen Agama, Hamdan Lubis mengatakan, pihaknya meminta masyarakat untuk menghiraukan saja jika mendapatkan SMS semacam itu.

Dia juga mengimbau masyarakat lebih mempertebal kualitas akidah dan keimanan. Bahkan menurut dia, pada hari Minggu (11/5) kemarin pihaknya menerima SMS yang disebut-sebut SMS santet.

"Ya saya hiraukan saja dapat SMS itu, yang harus kita lakukan pertebal akidah kita dan keimanan kita saja lah," ujar Hamdan Lubis.(kem) (Annas Nasrullah/Sindo/mbs)


Yati Octavia Ditawari Jadi Cawabup Subang


budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Sejumlah calon dari kalangan selebritis dikabarkan akan meramaikan Pilkada Kabupaten Subang. Salah satunya, Yati Octavia.

Nama artis senior itu ramai dibicarakan. Dia disebut- sebut akan menjadi calon wakil bupati (cawabup) mendampingi Dadang Setiawan yang saat ini menjabat sebagai staf Sekda Pemkab Bekasi.

Saat dikonfirmasi, Jumat (16/5/2008), Dadang tidak membantah dirinya akan berpasangan dengan Yati Octavia pada Pilkada Kabupaten Subang, 22 Oktober mendatang.

Kendati demikian, dia belum memastikan kapan akan mendaftar ke KPUD Kabupaten Subang.

"Lampu hijau dari Mbak Yati sudah ada. Tapi, kita belum resmi karena belum deklarasi. Mudah-mudahan dalam waktu dekat bisa kita lakukan," ucap Dadang.

Dadang terus berupaya menggaet artis senior era 1980-an itu. Bahkan, dia mengaku akan melakukan pertemuan dengan Yati dalam waktu dekat.

"Secara normatif setiap warga negara memiliki hak politik untuk maju sebagai calon pemimpin di daerahnya. Lagipula, orangtua Yati adalah putra daerah asli Subang," kata Dadang menjelaskan alasan menggandeng Yati.

Selain akan melakukan lobi-lobi mendekati Yati, dia juga masih akan menyamakan persepsi dahulu.(Annas Nasrullah/ang)

Program BLT untuk Adu Domba Warga

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Penolakan pemberian bantuan tunai langsung sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM meluas. Di Kabupaten Subang, Jawa Barat, DPRD menolak keras program itu. Mereka beralasan program itu berpotensi gejolak sosial, seperti adu domba.

Ketua Komisi B, Bidamng Ekonomi dan Keuangan, Aip Saifurrahman mengatakan program sosial yang diluncurkan SBY-JK berkaitan dengan rencanan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) hanya memperkeruh masalah di kelas grass root.

"Program BLT sebenarnya bagus, tapi fakta di lapangan, program ini hanya mengadu domba warga dengan warga, warga dengan kepala desa, belum lagi masyarakat dipusingkan dengan naiknya harga pokok. Jadi saya kira tidak tepat rencana itu diterapkan," ujar Aip Saifurrahman

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, program sosial yang digulirkan oleh pemerintah pusat, seperti BLT dan PKH (Program Keluarga Harapan) kerap menimbulkan gejolak di masyarakat. Dia mencontohkan, pada awal tahun ini, aksi kekerasan kerap terjadi di Kecamatan Patokbeusi, pada saat pencairan dana PKH.

Potensi keributan tersebut, dikatakan Aip, dipicu karena dianggap program tersebut diterima tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Aip memisalkan, keluarga yang secara ekonominya cukup mendapat jatah, sebaliknya, keluarga yang miskin justru tidak menerimanya.

"Apalagi program BLT yang sekarang akan direalisasikan dalam waktu dekat, sementara data di lapangan tidak valid. Kami khawatir, niatnya baik malah justru jadi boomerang di masyarakat," imbuhnya

Seperti diberitakan, pemerintah menyiapkan dana Rp14,1 triliun untuk pelaksanaan BLT selama tujuh bulan dalam tahun anggaran 2008. BLT akan dibagikan kepada 19,1 juta rumah tangga miskin dengan nilai Rp100.000 per kepala keluarga. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo khawatir pemberian BLT akan memicu gejolak di masyarakat. (Annas Nasrullah/Sindo/mbs)

Tolak BBM, 250 Aktivis Subang Turun ke Jakarta

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Ratusan Aktivis dari Front Rakyat Demokrasi Subang (FDRS) besok diagendakan akan turun ke Jakarta bergabung dengan elemn masyarakat lain untuk melakukan aksi penolakan kenaikan harga BBM.

Sebanyak 250 aktivis FRDS akan bergabung dengan aktivis Front Rakyat Menggugat, Front Pemuda 98 dan elemen masyarakat lainnya. Mereka akan bergabung dengan ribuan massa di kampus UKI Salemba. Selanjutnya menggelar aksi long march menuju Istana Presiden.

"Kami akan bergabung dengan ribuan elemen lain yang sudah mulai beregerak hari ini di Jakarta. Ini sebagai sikap tegas kami menolak kebijakan pemerintah SBY-JK," tegas Ketua FDRS, Handra Munandar

Menurut Handra, salah satu tuntutan yang akan digaungkan dalam aksi besok, fokus pada tiga tuntutan, yakni menolak kenaikan harga BBM dan menurunkan harga bahan pokok, dan mendesak pengusaha antek-antek neo liberalisme segera keluar dari Indonesia.

Dikatakan Handra, kebijakan SBY-JK rencana untuk menaikan harga BBM adalah tindakan oportunis pemerintah dan tidak berpihak kepada nasib rakyatnya yang telah menjadikannya sebagai kepala negara.

"Apa yang dilakukan oleh SBY-JK sudah mengingkari komitmen politik dia pada kampanye. Dan rencana menaikan harga BBM ada tindakan pengkhianatan Presiden terhadap kerakyatan," tandas Handra.(Annas Nasrullah/Sindo/ahm)

Janda dan Menantu Kompak Timbun Minyak Tanah

budaksubang.blogspot.com
SUBANG- Janda muda bernama Nining (38) warga RT 12/4 Desa Kawungluwuk Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang Jawa Barat menimbun minyak tanah ternyata tidak sendiri. Nining menimbun minyak tanah bersama menantunya, bernama Aang Tarmono.

Menurut Kapolres Subang AKBP Sugiyono, sebelum Nining dan barang bukti sebanyak 20 drum berisi minyak tanah, dua hari sebelumnya aparat menangkap menantu Nining, dalam kasus yang sama. Aang menimbun sebanyak 1.260 liter minyak tanah

"Penangkapan terhadap pemilik dan barang bukti minyak tanah, hasil pengembangan dari keterangan menantu Nining, bernama Aang Tramono yang menimbun 1.260 liter minyak tanah," ujar Kapolres Subang AKBP Sugiyono

Penangkapan terhadap Aang warga Desa Kawungluwuk, Kecamatan Tanjung Siang, Kabupaten Subang ini setelah aparat mendapat laporan dari masyarakat setempat. Warga setempat mencurigai aktivitas Aang yang kerap membeli minyak tanah dalam jumlah besar.

"Dari laporan warga kami lakukan pengembangan dan penyelidikan. Setelah terbukti kami langsung meluncur ke lokasi," imbuhnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Nining diamankan aparat karena terbukti menimbun minyak tanah sebanyak 4 ton. Minyak tanah itu rencananya akan dijual ketika harga BBM dipastikan mengalami kenaikan. (Annas Nasrullah/Sindo/fit)


Subang Terancam Krisis Pangan


budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Produktifitas padi di wilayah Pantura Subang kritis, akibat menyusutnya area pertanian, serangan hama, dan harga pupuk yang melangit.

Ketua Pemuda Himpunan Kerukunan Tani (HKTI) Subang Encep Hasan Basri memastikan hal ini menjadi ancaman rawan pangan.

"Kami pesimistis produktifitas padi akan mengalami peningkatan. Karena selama ini keberpihakan pemerintah hanya sekedar ?lipstik' saja tanpa diikuti realisasi. Sementara fakta di lapangan, harga pupuk mahal dan tanaman padi habis diserang hama," ungkap Encep, di Subang, Jawa Barat, Jumat (23/5/2008).

Dia menjelaskan, pada kondisi normal,dari satu hektare lahan tanam pertanian, petani akan mendapatkan sekitar 4-5 ton padi. Namun, akibat serangan hama, minimnya saluran air dan harga pupuk,sejak tahun terakhir ini petani hanya memproduksi padi hanya sekitar 2-4 ton per hektare.

Dengan demikian, menurut Encep dari luas pertanian di Kabupaten Subang seluas 83 ribu hektare, petani Subang hanya mendapatkan sekitar 249 ribu ton permusim.

"Lebih parahnya lagi, belum juga panen,tanaman padi mati karena kekurangan air dan diserang hama. Nah kalau ini dibiarkan terus, maka Subang yang disebut lumbung padi akan terkikis," tandasnya

Karena itu lanjut dia, HKTI Subang mendesak pemerintah memprioritaskan bidang pertanian. Salah satunya dengan menambah alokasi anggaran untuk petani menjadsi 10 persen dari APBD. Saat ini, anggaran untuk pertanian hanya lima persen.
"Pemerintah hanya memikirkan pada tataran teori saja, tapi aplikasinya ?nol besar'," tegasnya.

Selain itu, sambung dia, ancaman krisis ketahanan pangan di Subang juga disebabkan adanya penyusutan areal pertanian. Misalnya, harus dikorbankan menjadi pemukiman atau untuk memenuhi target usaha properti maupun industri.

Berdasarkan data Dinas Pertanian Subang, sentra lumbung padi Jawa Barat itu kini hanya punya bentangan sawah seluas 83 ribu hektare. (Annas Nasrullah/Sindo/rhs)

Sabtu, 10 Mei 2008

Calon Perseorangan Ikut Dalam Pilkada Subang

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Calon Bupati dan Wakil Bupati Subang dari unsur perseorangan dipastikan akan meramaikan Pemilihan Kepala Darah (Pilkada) Subang pada Oktober mendatang.

Kepatian itu ditegaskan Sekrataris KPUD Subang, Achridin Wihardja di ruang kerjanya di Jalan Soetoyo Subang. Menurut dia, keputusan itu keluar dari hasil rapat pleno anggota KPUD.

"Pada Pilkada Subang nanti, kami sudah melibatkan calon perseorangan. Ini sesuai dengan Undang-undang No 12/2008 tentang Perubahan Kedua atas UU 32/2004 tentang pemerintahan daerah," ujar Achridin

Kepastian itu juga diperkuat dengan surat dari KPU Pusat yang diterima KPUD Subang tentang calon perseorangan. Dalam surat itu disebutkan calon perseorangan bisa dilibatkan dalam Pilkada, jika waktu pendaftaran Calon Bupati dan Wakil dilakukan mulai bulan Juni.

Sementara itu, syarat mutlak yang harus dipenuhi oleh calon dari unsur indpendent, Achridin menguraikan, di antaranya calon harus didukung oleh 3 persen dari jumlah pemilih, yakni 1.520.783 orang yang tersebar di 50 persen dari total Kecamatan yang ada, atau 15 Kecamatan.

"Dukungan terhadap calon perseorangan memuat nama, umur, alamat, tandatangan dan dibubuhi materai Rp6 ribu. Dan yang terpenting, nama pendukung itu tidak bersifat ganda, dalam arti di calon perseorangan lain ada," paparnya

Bukti dukungan itu, Achridin melanjutkan, harus sudah diterima KPUD 21 hari sebelum pembukaan pendafatran calon Bupati dan wakil pada 5 Juni mendatang, untuk ditindak lanjuti oleh petugas KPPS. (Annas Nasrullah/Sindo/fit)

Warga Subang Cemaskan Gelombang Pasang

budaksubang.blogspot.com

TEMPO Interaktif, SUBANG:Warga Desa Legonwetan dan Mayangan, Kecamatan Legonkulon, Kabupaten Subang sudah empat hari ini dihinggapi perasaan cemas menyusul gelombang air pasang setinggi satu meter di wilayah mereka. Meski tak ada korban jiwa, kerugian material yang dialami masyarakat mencapai Rp.1,2 miliar.

Sugandi, warga Desa Mayangkan menuturkan, gelombang pasang terjadi sejak Ahad malam (4/5). Rob yang melanda pantai utara Kabupaten Subang itu menyebut rutin datang mulai pkl.18.00 dan baru surut pada pkl.07.00 pagi harinya. "Serangan paling ganas biasanya mulai pkl.22.00," kata Sugandi.

Arus gelombang pasang di dua desa itu terjadi karena luapan muara sungai Cigadung. Aliran sungai tertahan gelombang saat masuk lautan, dan berputar ke wilayah pemukiman warga. Setidaknya ada 413 rumah di kawasan itu.

Sejauh ini, belum ada warga yang mengungsi. Mereka memang masih bertahan di rumah, meski dilanda kecemasan dan mulai kesulitan air bersih. Sumur berubah warna kecokletan-cokletan. "Nggak barani pakai," kata Carta.

Menurut Ela Nurlaela, Camat Legonkulon, pemerintah berupaya membangun tembok penahan abrasi sejauh dua kilometer dengan ketinggian 1,2 meter. Proyek itu didanai pemerintah pusat.

Upaya lain, meninggikan badan jalan 40 centimeter sejauh 1,2 kilometer dan membangun tembok penahan tanah di pinggiran sungai Cigadung setinggi 70 centimeter. "Tapi, tampaknya upaya-upaya tersebut belum efektif," kata Ela.

Ela minta agar dibuatkan kembali tembok baru sepanjang 800 meteran lagi agar bahaya terjangan gelombang pasang bisa terantisipasi.

Upaya pengadaan air bersih juga telah dilakukan PDAM dengan mengirim dua tangki air berisi 10 ribu air bersih. "Memang belum bisa memenuhi semua kebutuhan," kata Ela.

Ela mengaku sudah menyiapkan tiga titik lokasi evakuasi masing-masing di kantor Desa Legonwetan, SD Mayangan dan masjid Al-Sandy di Mayangan. Ihwal kerugian material yang mencapai Rp.1,2 miliar, Ela mengungkapkan, penyebabnya adalah terhempasnya 500 hektar lahan pertambakan milik rakyat.

Nanang Sutisna

Minggu, 27 April 2008

Ketahuan Mengedar Sabu-Sabu, Polisi Subang Tahan Oknum Polisi

budaksubang.blogspot.com

TEMPO Interaktif, SUBANG:Kepolisian Subang mencokok Brigadir Dua Mustofa,49 tahun karena menjadi pemasok ekstasi dan sabu-sabu di wilayah Subang. Mustofa yang juga anggota Polres Indramayu ini ditangkap di rumahnya, kecamatan Patrol, Indramayu, Selasa (15/4) malam.

Menurut Kepala Polres Subang, Ajun Komisaris Besar Sugiyono, di lokasi pengerebekan itu, tim reserse menemukan barang bukti dalam bentuk uang tunai Rp 9,4 juta, 20 butir ekstasi dan 1,5 paket sabu-sabu siap edar. "Dia (Mustofa) kena ancaman hukuman pidana dan kode etik profesi,” kata Sugiyono di kantornya, Rabu (16/4).

Terbongkarnya aksi Mustofa, kata Sugiyono, setelah sebelumnya tim reskrim Polres Subang menangkap lima pencandu narkoba yang sedang pesta ekstasi dan sabu-sabu di sebuah cafe di kota Subang. "Mereka mengaku membeli sabu-sabu itu dari dia," tutur Sugiyono.

Awalnya, satu diantara penikmat ekstasi dan sabu-sabu itu menawari ekstasi kepada pemandu lagu di cafe itu, tapi tak di layani. Si pemandu lagu lalu menginformasikan adanya sekelompok pecandu narkoba itu ke pemilik café. Selanjutnya, pemilik cafe melaporkan soal itu ke Polres Subang.

Sugiyono mengaku sedang mengembangkan terus pemeriksaan terbongkarnya oknum polisi yang menjadi pengedar barang haram tersebut. Bukan tidak mungkin, masih ada jaringan lain yang terkait dengan "Jaringan Mustofa" tersebut.

Nanang Sutisna

Pengidap HIV/AIDS di Subang Meningkat 200 Persen

budaksubang.blogspot.com
TEMPO Interaktif, Subang:LSM Peduli AIDS Subang, Jawa Barat, mengidentifikasi peningkatan jumlah pengidap HIV/AIDS yang sangat signifikan di Subang. Pada tahun 2006 jumlah pengidap HIV/AIDS hanya 86 orang, sedangkan pada 2008 sudah mencapai 200 orang lebih.

Perkembangan itu dinilai sudah sangat mengkhawatirkan karena biasanya merupakan fenomena gunung es. "Jika tidak ditangani lebih serius bisa meleleh ke mana-mana," kata Suhaerudin, Ketua LSM Peduli AIDS Subang, Kamis (17/4).

Peningkatan jumlah pengidap HIV/AIDS itu, kata Suhaerudin, disebabkan tidak jalannya kinerja Komisi Penanggulangan AIDS Daerah (KPAD) Kabupaten Subang. "Action-nya nggak ada," ujarnya. Padahal, semua dinas dan instansi yang ada, termasuk Departemen Agama, terlibat dalam komisi yang dipimpin Bupati Eep Hidayat tersebut.

Hasil survei LSM Peduli AIDS Subang mengungkapkan bahwa HIV/AIDS di Subang yang semula hanya menjalari komunitas pelacur di wilayah Pantai Utara, namun belakangan ini beralih ke para pekerja di luar negeri, terutama yang mencari peruntungan di Korea dan Taiwan. "Laki-laki dan perempuan sama-sama ada yang terserang," kata Suhaerudin.

Sementara, Alma Suciati, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Subang, tak menampik temuan Suhaerudin tersebut. Alma menyodorkan data, jumlah akumulasi pengidap HIV/AIDS sampai akhir 2007 meningkat sampai 186 orang. Pengidap HIV 140 orang dan AIDS 46 orang. Pada medio Januari hingga Maret 2008, ditemukan kasus baru sebanyak 16 orang, 10 terkena HIV dan enam orang lainnya mengidap AIDS. Jumlah akumulatif sampai April ini tercatat 202 pengidap.

Alma membantah kalau KPAD tidak bekerja. Ia bersama koleganya telah melakukan upaya-upaya konkret dalam upaya mencegah penyebaran penyakit sangat berbahaya tersebut, di antaranya melakukan pelayanan manajemen kasus kepada 56 orang, melakukan terapi ARV 34 orang dan pelayanan PMTCT tiga orang. Tapi, pihaknya mengaku sering kelabakan akibat ulah para pengidap saat akan dilakukan tindakan medis. "Suka banyak yang kabur," ujarnya.

Di Kabupaten Purwakarta, sampai akhir 2007 pengidap HIV/AID tercatat sebanyak 17 orang. "Pengidapnya mayoritas berprofesi sebagai PSK," kata Agung, Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit Menular Dinas Kesehatan Kabupaten Purwakarta. Ia mengeluhkan minimnya anggaran pemerintah buat penanggulangan penyakit tersebut. Dari APBD kabupaten tak ada sama sekali, sedangkan dana dari provinsi turun setahun sekali.

NANANG SUTISNA

55 PSK Pantura Subang Digaruk Aparat

budaksubang.blogspot.com
SUBANG- Sebanyak 55 wanita yang diduga pekerja seks komersil di empat titik warung remang-remang di Jalur Pantura Kabupaten Subang pagi dini hari tadi digaruk aparat gabungan dari Satpol PP dan Polres Subang.

Dalam oeprasinya aparta, membagi dua tim. Tim pertama emlakukan operasi di Daerah Patokbeusi dengan sasaran warung remang-remang, sementara tim lainnya menggerebek pantai wisata Patimban Pusakanagara Subang.

Puluhan aparat yang menggunakan sejumlah kendaraan pribadi dan tiga mobil Dalmas dan Satpol PP tiba di lokasi sekitar pukul 23.00 Wib kemarin. Saat dilakukan operasi penyakit masyarakat itu, puluhan wanita malam yang berbusana seksi dan minim itu hanya bisa pasrah tanpa melakukan perlawanan.

"Operasi ini terus kami lancarkan, hingga ada efek jera di masyarakat," ujar Kepla Sie Pengendalian dan Operasi Satpol PP Subang, Yosef Aks Minggu (20/4/2008).

Menurut Yosef Aks, 55 wanita pekerja seks komersi ini diamankan karena tidak memiliki kartu identitas dan masa berlakunya sudah habis. Selain 55 PSK, aparat juga menjaring delapan orang hidung belang dan 18 sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat. Baik si hidung belang maupun PSK, langsung dibawa ke Kantor Satpol PP Subang di jalan Dewi Sartika Subang dengan menggunakan kendaraan polisi, untuk dimintai ketrangan dan di BAP.

(Annas Nasrullah/Sindo/uky)
linkhttp://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/04/20/1/102165/55-psk-pantura-subang-digaruk-aparat


Lagi, TKI Disiksa Majikannya


budaksubang.blogspot.com

Liputan6.com, Subang: Penyiksaan yang dialami tenaga kerja Indonesia oleh majikannya di luar negeri kembali terjadi. Ade Zubaidah, seorang tenaga kerja wanita asal Desa Sembung, Pagaden, Subang, Jawa Barat, yang bekerja di Malaysia memilih pulang kampung. Ia tak tahan disiksa oleh majikannya.

Ade sedikit lega, sebab gaji selama satu tahun bekerja telah dibayar sang majikan. Hanya saja, penderitaan Ade belumlah berakhir. Saat akan kembali ke kampung halamannya, gaji Ade harus dipotong oleh perusahaan yang memberangkatkannya. Ia dianggap tak memenuhi kontrak selama dua tahun.

Selama setahun bekerja sebagai pembantu di wilayah Delima, Kluang, Malaysia, Ade mengaku kerap disiksa majikan, baik majikan laki-laki maupun perempuan. Ade yang menjadi TKI sejak Februari 2007 ini tidak melaporkan kasusnya ke Konsulat Jenderal Republik Indonesia setempat karena selama bekerja dirinya tak diperbolehkan keluar rumah.(ANS/Syamsu Nursyam)

Jenazah Lela Tiba di Subang


budaksubang.blogspot.com
Liputan6.com, Subang: Setelah sebulan terkatung-katung, jenazah tenaga kerja wanita asal Pagaden, Subang, Jawa Barat, yang tewas terbakar di Brunei Darussalam, belum lama ini tiba di kediaman orang tuanya. Kedatangan jenazah Lela Sulastri (38 tahun) di Desa Pasircabe disambut isak tangis keluarga.

Sebelumnya korban dikabarkan tewas bersama enam rekannya di tempat indekos pada 7 Maret lalu. Pihak keluarga sangat menyesalkan kematian korban yang sudah berlangsung selama sebulan itu. Selain itu, sang majikan terkesan menutup-nutupi kejadian itu. Keluarga korban diberi uang bela sungkawa sebesar 2.000 ringgit Malaysia atau sekitar Rp 10 juta.(ADO/Tim Liputan 6 SCTV)

Selasa, 25 Maret 2008

PENGGUNA INTERNET DI SUBANG MENINGKAT

budaksubang.blogspot.com
Perkembangan dunia Teknologi Informatika dewasa ini makin menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Teknologi perangkat komunikasi seperti telepon genggam (handphone), internet dan telepon tanpa kabel yang dipelopori oleh munculnya wireless phone sudah merambah daerah-daerah yang tidak dilalui jalur telepon kabel. Perkembangan teknologi ini diantisipasi PT. Telkom dengan mengembangkan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan pelayanan, termasuk berbagai kegiatan edukatif.
Menurut Eri Ernawan S.E., Manajer Pelayanan Telkom Subang, di Kabupaten Subang sendiri, saat ini pengembangan bisnis PT. Telkom memang mulai diarahkan pada new waves business, yakni peningkatan pelayanan internet broadband dan data komunikasi. “Hal ini selaras dengan visi Telkom kedepan untuk menjadi pemain utama di bisnis informasi dan telekomunikasi mulai dari daerah, regional, nasional, bahkan internasional”, katanya.
Eri mencontohkan jasa penggunaan internet melalui PT. Telkom. Menurut Eri, pengguna jasa internet di Kab. Subang sudah sepenuhnya merata di daerah Subang kota. ”Saat ini pula sudah rampung tiga base transceiver station di daerah Pamanukan, Ciasem dan Kalijati”, ungkapnya. Bahkan, katanya, di lingkungan Pemkab sendiri, internet dan intranet (LAN / Local Areal Network) sudah merambah hampir seluruh SKPD. Eri berharap, langkah ini akan menjadi pembuka bagi diimplementasikannya e-goverment yang banyak dinilai sebagai pilar pendukung diberlakukannya otonomi daerah.
Lebih jauh diinformasikan, PT.Telkom selaku BUMN yang menjadi operator pelayanan telekomunikasi di Indonesia kini memantapkan visi dan misinya berupa Infokom Player in the Region. ”Saat ini PT. Telkom tidak hanya menyentuh kawasan lokal saja, namun sudah menjelajah beberapa negara di Asia dan beberapa negara lainnya dalam hal jaringan”, jelas Eri. Pengertian Infokom sendiri menurut Eri adalah produk yang ditawarkan Telkom berupa, voice (suara), data, video, content (isi/muatan) dan aplikasi. Mengenai program edukasi Eri menjelaskan, tahun 2004 Telkom Subang berhasil menggulirkan program Internet Goes to School ke sekolah-sekolah se-Kab.Subang secara bertahap. Sebagai upaya mendukung program pendidikan, lanjutnya, penggunaannya tidak dikenakan biaya. ”Paket ini sudah termasuk 10 unit komputer dan paket speedy, dengan harapan tidak lain untuk memperkenalkan teknologi internet kepada para pelajar”, tandasnya.
Perkembangan penggunaan media internet di Subang memang terlihat pesat. Selain institusi pendidikan, jaringan internet pun sudah lebih dulu dikenal para pelaku usaha di Kab. Subang ini, diantaranya Texmaco, Papertech, Systech, PT. Djarum, FIF, dunia perbankan dan beberapa perusahaan yang mengembangkan usahanya di Kab. Subang ini. Bahkan fasilitas hot-spot atau akses internet nirkabel di lokasi yang telah ditentukan oleh penyedia kanal semisal pusat perbelanjaan, sekarang ini sudah tersedia di Kab.Subang, tepatnya di lokasi wisata Ciater yang telah berjalan 2 tahun belakangan ini. Walaupun masih merupakan proyek percontohan, pemanfaatan fasilitas hot-spot ini akan dikembangkan di Kampus Unsub dan STIESA.
Saat ditanya kelebihan koneksitas Speedy yang saat ini tengah booming, Eri mengungkapkan, dari faktor kecepatan penerimaan data lumayan tinggi atau sekitar 384 kb/second. “Kelebihan lainnya, bagi pengguna speedy yang dipergunakan di rumah hanya dikenakan biaya Rp 200 ribu selama 50 jam pemakaian dan bisa pararel dengan line telpon”, katanya. Dengan penggunaan paket Speedy ini, pengguna saluran internet tidak akan terganggu apabila line-nya digunakan untuk telepon.
Selain Telkomnet Instant, Speedy dan Astinet, PT. Telkom pun sudah lebih dulu mempelopori jaringan telepon nirkabel (wireless phone) dengan Telkom Flexi nya. “Penggunaan jaringan diharapkan dapat mengatasi permasalahan tidak sampainya jalur telepon ke masyarakat yang tidak dilalui jaringan kabel telepon”, ungkap Eri. Arti dari telepon Flexy itu sendiri menurut Eri adalah telepon rumah yang bisa dibawa-bawa keluar rumah. Keuntungan mempergunakan fasilitas Telkom Flexy ini, katanya, antara lain tidak menggunakan kabel, sehingga mengurangi kendala putusnya kabel telepon akibat bencana dan pencurian serta pilihan pasca bayar dan pra bayar (flexy trendy). Ternyata biaya tarif percakapan telepon dengan fasilitas ini tergolong murah, bisa bicara dengan hingga 7 orang, serta dapat mengirim banyak sms ke sesama nomer flexy. Diperoleh informasi pada tahun 2008 direncanakan dibangun 38 BTS flexy di seluruh kecamatan se-Kab. Subang. Frekuensi dari 1.900 MHz yang pada tahun 2007 diturunkan menjadi 800 MHz pada tahun 2008. “Sejak diturunkan menjadi 800 MHz, konsumen pengguna Telkom Flexy meningkat dari 434 starterpack menjadi 2.500 starterpack”, katanya. Harga pesawatnyapun relatif terjangkau, yakni mulai Rp 300 ribu sampai dengan Rp 800 ribu.
Berbicara mengenai pesaing bisnis PT. Telkom dalam hal penyedia jasa komunikasi, Eri mengungkapkan, bahwa semua itu optional, tergantung kita mau pilih mana. ”Jika dilihat dari pelayanan dan kualitas produk yang kami tawarkan, kami yakin jaringan Telkom yang terbaik dan kami lebih mengatasnamakan produk dalam negeri”, katanya menutup pembicaraan. (Tri/Asep)
link dari : http://www.subang.go.id/seputar.php?isi_id=PENGGUNA%20INTERNET%20DI%20SUBANG%20MENINGKAT


Rabu, 12 Maret 2008

Pesawat TNI AU Jatuh di Subang, Satu Tewas

budaksubang.blogspot.com
TEMPO Interaktif, Subang:Sebuah pesawat helikopter milik TNI Angkatan Udara jatuh, Selasa (11/3), di perkebunan tebu di kampung Wanasari, Desa Cinangka, Kecapatan Cipunagara, Kabupaten Subang. Menurut Kepala Polres Subang, AKBP Sugiyono, pesawat yang jatuh adalah pesawat latih, Bell 47 B/Soloy H 4712.

“Pilot Lettu Hengki tewas, dan kopilot Prada Rudi mengalami luka bakar,” ujarnya. Keduanya langsung dibawa di rumah sakit PTP di Subang.

Menurut saksi mata, Encim, dia melihat pesawat meledak di udara. Suaranya bagaikan petir. “Saya melihat ekor dan asap saja,” ujar warga Desa Cinangka ini yang menyaksikan insiden sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.

Di lokasi sendiri, di perkebunan tebu Cibeureum, ratusan warga menyaksikan proses evakuasi bangkai pesawata dari jarak sekitar 200 meter. Bangkai pesawat yang sudah diptong-potong dimasukkan ke truk untuk dibawa ke Lanud Suryadharma, Kalijati, Subang, sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian.

Hingga kini, penyebab kecelakaan belum diketahui. “Masih dalam penyelidikan,” ujar Sugiyono saat dihubungi.

Nanang Sutisna, Purwani Diyah Prabandari

Terkait Nasib Nakerwan di Luar Negeri, Disnaker Subang Rencanakan Bawa Keluarga ke Menaker

budaksubang.blogspot.com
KabarIndoenesia - SUBANG, Pekan depan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang menjadwalkan akan mempertemukan keluarga tenaga kerja wanita (Nakerwan) untuk menemui Menteri Tenaga kerja dan Departemen luar negeri. Hal ini dilakukan oleh Disnaker Subang terkait dengan terjebaknya tenaga kerja wanita asal Subang di kawasan konflik Turki-Irak di Kurdistan, Irak. Demikian diungkapkan Kepala Disnakertrans Subang, H. Oo Irtotolisi melalui Kasi Informasi dan Penempatan, Tunggul Silaban. SE setelah bertemu dengan keluarga TKW, Casinah ( 26), di Kp. Pelabuhan Sebrang Rt 12/06 Desa Pangarengan Kecamatan Legon Kulon, Jum'at (2/11).

Menurut Tunggul, pekan depan Disnakertrans Subang akan membawa keluarga korban ke Jakarta untuk menemui Menteri Tenaga Kerja dan pihak Departemen Luar Negeri bersama lembaga swadaya masyarakat yang mengurusi tentang para buruh migran. "Kita sendiri akan didampingi Migran Care Jakarta,"ujarnya. Upaya ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Subang guna meminta upaya kongkrit dan menselusuri masalah yang dialami warga Subang hingga segera dievakuasi ke kampung halamanya. "Kita berharap pemerintah pusat memperhatikan secara serius masalah ini, sehingga Casinah bisa segera dievakuasi ke kampung halamannya sebagaimana permintaan keluarganya," Kata Tunggul.Sebab, Lanjut Tunggul Disnakertrans Subang sendiri mengalami kendala untuk melacak keberadaan Casinah, termasuk Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkannya. Sebab keluarga korban tidak mengetahui secara jelas tempat kerja dan PJTKI yang memberangkatkan ibu dari anak semata wayang Riyan ( 8) ini.

Padahal menurut dia, yang harus bertanggungjawab penuh terkait kondisi TKW adalah pihak PJTKI karena pihak perusahaan yang memberangkatkan masih terikat kerja dengan pihak perusahaan."Sebenarnya ini tanggungjawab mereka, karena masih terikat kontrak kerja. Terlebih keberangkatan Casinah tidak terdaftar pada data base kami. Saya juga bingung, kok bisa ya warga Subang ada di sana, padahal dalam aturan tidak diperbolehkan menempatkan naker di daerah konflik," jelasnya. (eko)

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

Sungai Meluap, Desa di Subang Terendam

budaksubang.blogspot.com
Subang (ANTARA News) - Sebagian wilayah pantura Subang terendam banjir, hingga ketinggian satu meter, sejak Rabu (2/1) akibat hujan yang mengguyur wilayah pantai utara (pantura) selama tiga hari terakhir ini dan meluapnya aliran Sungai Cigadung dan Kalen Sema,

Banjir terparah terjadi di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang hingga air merendam ribuan rumah warga, dengan ketinggian air satu meter atau mencapai pinggang orang dewasa.

Desa Pamanukan, Pamanukan Hilir, Sukareja, dan Sukamaju juga mengalami banjir akibat hujan dan meluapnya air sungai. Selain itu, air juga merendam ratusan hektare sawah di desa-desa tersebut
Meski ketinggian air sudah mencapai satu meter, tapi warga setempat masih bertahan di kediamannya masing-masing. "Kami bertahan karena banjir kali ini masih kategori aman," kata warga Desa Mulyasari, Jamaludin (46), di Subang, Kamis.

Secara perlahan, banjir yang diakibatkan meluapnya aliran sungai dan derasnya hujan itu pada sore ini mulai surut. Namun, warga korban banjir itu berharap pihak terkait segera memberikan bantuan berupa perahu karet sebagai persiapan untuk mencegah meluapnya kembali aliran sungai.

"Hujan akan terus turun, karena itu kami berharap ada bantuan perahu karet untuk mencegah terjadi banjir lagi," kata Jamaludin.(*)

TKW Tewas Terbakar di Brunei

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Kabar tewasnya tenaga kerja wanita (TKW) Lela Sulastri, warga Kp Cabe Desa/Kec Pagaden, Subang, di Brunei Darussalam membuat Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab Subang oo Irtotolis angkat bicara. Dia berjanji segera mendatangi Badan Penempatan dan perlindungan Nasional TKI (BP2NTKI) untuk mengurus jenazah Lela.

"Kami akan segera datangi BP2TKI untuk mengurus hak-hak dan jenazah almarhumah. Secepaatnya ini kita selesaikan," ujar Oo Irtotolis di ruang kerjanya, Senin (11/3/2008).

Sayangnya, lanjut Oo, hingga kini pihaknya belum mendapatkan data dan kronologis kematian Lella, baik terkait peristiwa meninggalnya maupun keberangkatannya dari pihak keluarga korban.

"Karea di data abse kami, nama Lella tidak terdaftar. Jadi kami kesulitan untuk melacak, sementara sampai sekarang saya belum dapat laporan tertulisnya," imbuhnya

Dia menambahkan, untuk mendapat informasi lebih lengkap, pihak Dinaker Subang sejak Senin pagi telah mengutus Kepala Sie penempatan Dinasker, Tinggul Silaban ke rumah keluarga korban.

Seperti diketahui, Lela Sulastri dikabarkan meninggalkan oleh majikannya pada pukul 13.00 WIB hari Jum'at (7/3) lalu. Dalam percakapan singkatnya melalui sambungan internasional, Am Yoek, majikan Lela mengabarkan jika salah satu karyawannya, bernama Lela asal Kab Subang meninggal setelah rumah kost-nya ludes dilalap sijago merah.
(Annas Nasrullah/Sindo/kem)

Polres Subang Kantongi Identitas Pembobol ATM

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Polres Subang menklaim pihaknya sudah mengantongi identitas nama sembilan pelaku pembobolan brangkas ATM BCA KCP Pamanukan Selasa (4/3) lalu.

Kapolres Subang AKBP Sugiyono menerangkan, pengungkapan identitas pelaku tersebut setelah pihaknya melakukan identifikasi barang bukti dan pemeriksaan sejumlah saksi korban pada peristiwa tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan kepada sejumlah saksi dan barang bukti, saat ini kami sudah mendapat titik terang nama-nama dan identitas pelaku pembobolan ATM BCA," ujar Kapolres Subang AKBP Sugiyono di ruang kerjanya di Jalan Mayjend Sutoyo, Senin (10/3/2008).

Identitas tersebut kawanan pelaku pembobolan ATM BCA KSP di Jalan Ion Kartasasmita No 37, Kabupaten Subang itu, menurut Kapolres, sebagai modal untuk melakukan pengejaran terhadap kawanan pelaku yang mengakibatkan ketrugian Rp1.1 miliar.

Kendati demikian, Sugiono menambahkan, saat ini polisi belum mempublikasikan nama-nama pelaku dan masih merahasiakan identitas para pelaku. Hal ini menurut dia, guna memudahkan pengejaran terhadap pelaku.

"Tidak perlu lah, tidak untuk dipublikasikan, nanti kalau kita sebar nama-namanya, mereka kabur," ujarnya

Hingga saat ini, aparat kepolisian yang terdiri dari dua unit tim cepat tindak (TCT) Polres Subang masih melakukan pengejaran di sejumlah daerah yang dicurigai sebagai tempat persembunyian kawanan pelaku. Termasuk diantaranya ke wilayah Bogor tempat ditemukannya brankas ATM BCA, Rabu (5/3) lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua TCT Polres Subang yang melakukan pengejaran terhadap sembilan otak pelaku pembobolan ATM BCA yang menyebabkan kerugian materi sebesar Rp1.1 miliar ini Kaplres menginstruksikan tim "diharamkan" pulang sebelum berhasil menangkap dan membawa pulang pelaku.
(Annas Nasrullah/Sindo/kem)

Sabtu, 16 Februari 2008

Mahasiswa UPI Meninggal Saat Ikut Kegiatan

budaksubang.blogspot.com
TEMPO Interaktif, Cimahi: Bagja Gunawan, mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung meninggal dunia ketika mengikuti kegiatan yang diselenggarakan organisasi pencinta alam. Polisi masih memeriksa rekan korban berikut panitia kegiatan. “Para mahassiwa melakukan kegiatan latihan survival,” kata Kepala Polisi Resort Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyono di Cimahi, Sabtu (2/1).

Dia menuturkan, kematian mahasiswa Semester IV itu diketahui petugas kepolisian pada Jumat (1/1) tepat tengah malam. Petugas piket Polsek Lembang mendapatkan laporan tentang seorang mahasiswa yang meninggal saat mengikuti kegiatan. Polisi curiga mahasiswa itu meninggal akibat dianiaya. Guna memastikan dugaan itu, jenazah mahasiswa beranama Bagja itu dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, untuk
diotopsi.

Bagja bersama 12 rekannya merupakan peserta kegiatan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh organisasi pencinta alam, Pamor (Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga). Mereka berangkat bersama panitia dan seniornya yang jumlahnya sekitar 30 orang. Kegiatan itu dilaksanakan sejak Jumat (25/1) dan rencananya berakhir Sabtu (2/1). Dalam kegiatan itu mereka menjelajahi kawasan pegunungan di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung, sampai Subang.

Menurut Wahyono, salah satu tempat yang menjadi lokasi kegiatan pendidikan itu adalah Bukit Sangkara, Cisalak, Kabupaten Subang – lokasi itu masuk dalam wilayah hukum Polres Subang. Setelah berkoordinasi, paparnya, Polres Cimahi akan melakukan pemeriksaan awal terhadap rekan korban dan panitia kegiatan itu. “Nanti akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Polres Subang, apakah proses hukumnya akan dilakukan di sana atau di sini,” katanya.

Peserta kegiatan itu berikut panitianya digelandang ke Mapolres Cimahi untuk menjalani pemeriksaan. Mereka masih mengenakan pakaian yang belepotan lumpur. Tidak ada satupun yang bersedia menjelaskan mengenai kegiatan pendidikan dan latihan dasar yang berbuntut kematian Bagja itu.

“Semua rekan-rekan korban serta panitia kami periksa. Apakah ada indikasi tindak kekerasan atau tidak, kit alihat nanti dari hasil pemeriksaan,” kata Wahyono. Yang pasti, kegiatan pendidikan dan latihan dasar itu dilaksanakan tanpa pemberitahuan pada kepolisian. (Ahmad Fikri)
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/jawamadura/2008/02/02/brk,20080202-116817,id.html

Demo Ratusan Orang di Subang, 2 Aktivis Hilang

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Aksi ratusan massa dari Kaukus Rakyat Subang Bersatu (KRSB) berakhir ricuh dengan keamanan. Akibatnya, puluhan orang luka-luka, dua orang dinyatakan hilang, dan satu orang diamankan petugas.

Dari pantauan, aksi yang digelar di Gedung Islamic Centre (GIC) Jalan Arief Rahman Hakim No 8 Subang, Jawa Barat. Kamis (31/1/2008), sebelum menggelar aksi, ratusan massa KRSB mendatangi Gedung Pendopo Bupati dan DPRD di Jalan Dewi Sartika.

Mereka menuntut legislatif, eksekutif, dan yudikatif segera menuntusan kasus Islamic Centre, pengusutan dugaan kasus korupsi dan menghadirkan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) ke Subang. Saat aksi di depan gedung Pendopo Subang, massa KRSB disambut ratusan massa dalam jumlah yang sama dari Forum Komunikasi Rakyat Subang (Forkeras) yang sedang menggelar aksi.

Nyaris kedua massa aksi ini terlibat kericuhan dan adu bogem. Beruntung kedua massa dari kelompok yang berlainan ini berhasil diredam oleh masing-masing koordinator. Aksi jalanan massa KRSB dilanjutkan ke Gedung Kejaksaan Negeri di Jalan Mayjen Soetoyo Subang.

Di tempat ini mereka sempat saling dorong dengan Satpol PP yang menjaga pintu masuk Kejari. Rencana untuk menemui Kepala Kejari, Aliza Rahayu, SH tidak berhasil. Dengan membawa spanduk berisi tuntutan aksi dan atribut demonstrasi, mereka melanjutkan aksinya di GIC dengan pengawalan pihak aparat.

Di GIC, rencana semula mereka hendak menyegel Kantor Pelayanan Pajak yang menempati GIC dan dianggap membandel. Mereka menggelar orasi dan memaksa untuk masuk ke area GIC yang dijaga ketat oleh ratusan aparat dari Satpol PP dan Polres Subang di pintu masuk setinggi tiga meter.

Aksi saling dorong antara keduanyapun tak terelakan. Belum ada keterangan pasti siapa yang memulai, tiba-tiba kericuhan antara aparat dan peserta demonstrasi pecah.

KRSB menuding, aksi kericuhan tersebut dipicu oleh tindakan aparat. Presidium KRSB, Evi Silviadi menuding kericuhan tersebut diawali oleh aparat. Hal ini menurut Evi beberapa menit sebelum ricuh terjadi, kordinator aksi sudah mengimbau massa untuk aman dan tertib. Namun tiba-tiba, Evi melanjutkan, pihak aparat melakukan tindakan pemukulan terhadap anggota demonstrans.

"Kami sangat kecewa atas kejadiaan tadi. Aparat yang seharusnya mengayomi, malah melakukan tindakan brutal terhadap anggota kami, dan ini membuat suasana ricu. Padaal saat itu, aksi kami aman," ujar Evi.

Akibat kejadian tersebut, menurut Evi, ada puluhan orang yang mengalami luka-luka. Dedi, peserta aksi diamankan petugas dan dua orang lainnya (Wahyu dan Kiki) baru berhasil diketahui kondisinya setelah sholat dzuhur. Dua orang inilah yang sempat hilang hingga akhirnya ditemukan.

Atas peristiwa tersebut, Evi mengaku kecewa dengan kejadian yang menimpa anggotanya. Bakan dia mengancam akan melakukan aksi besar-besaran ke Mapolres Subang di Jalan Mayjen Soetoyo Subang, pekan depan.

Sementara itu Kapolres Subang AKBP Sugiyono menegaskan, pihaknya membantah adanya aksi pemukulan dan telah terjadi kericuhan pada aksi massa kemarin. Menurut Kapolres, aparat keamanan yang diturunkan ke lapangan hanya untuk mengamankan fasilitas
publik yang rencananya akan disegel oleh peserta demonstrasi.

"Tidak ada kericuhan. Fakta di lapangan mereka mau masuk GIC, sehingga terjadi saling dorong mendorong," ujar Kapolres Subang AKBP Sugiono. Dia juga membantah, jika ada tiga peserta demonstrasi yang diamankan aparat. Kendati demikian, pihaknya membenarkan jika aparat mengamankan satu orang peserta demonstrasi.

"Kami hanya mengamankan satu orang, tapi sudah kami pulangkan lagi. Dan tidak ada pemukulan," imbuhnya Sekitar pukul 11.15 Wib, massa membubarkan diri dengan mengendarai sejumlah kendaran roda empat bak terbuka dengan pengawalan sejumal petugas Kepolisan Polres Subang. (//ism)http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/01/31/1/79870/demo-ratusan-orang-di-subang-2-aktivis-hilang

Agum Safari Keliling Pantura

budaksubang.blogspot.com
BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat Agum Gumelar akan menggelar safari politik keliling pantai utara (pantura). Subang, Indramayu, dan Cirebon pun bakal disambangi Agum."Agum akan bertemu dengan sejumlah bupati dan kader partai yang mengusungnya," ujar Popi Nuraini, juru bicara media center pasangan Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim, kepada okezone, Selasa (12/2/2008).Menurutnya, Agum akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah bupati, di antaranya Bupati Subang Eep Hidayat, Bupati Indramayu Irianto MS atau yang akrab disapa Yance, Bupati Cirebon Dedi Supardi, dan Walikota Cirebon Subardi.Setelah bertemu sejumlah kader partai yang mengusungnya dalam pemilihan gubernur, Agum juga akan menyambangi para petani dan sejumlah masyarakat. "Agum juga akan mengunjungi sejumlah pesantren untuk besilaturahmi," imbuhnya.Sebelum safari Pantura ini, Agum juga telah mengunjungi sejumlah tempat di kawasan selatan Jawa Barat, seperti Kabupaten Garut, Ciamis, Tasik, dan Kabupaten Banjar. "Kunjungan kali ini bukan untuk kampanye tapi untuk silaturahmi saja," tandasnya.(pie)
http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/02/12/1/82806/agum-safari-keliling-pantura

Bupati Subang Dukung Agum-Nu'man

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Bupati Subang Eep Hidayat menyatakan dukungannya kepada pasangan Agum Gumelar dan Nu'man Abdul Hakim (Aman), untuk menjadi Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013.Hal tersebut ditegasnyanya di hadapan para petani dan masyarakat Subang, saat menghadiri acara deklarasi Serikat Petani Pasundan Utara (SPPU), di Lapangan Ciasem, Subang, Selasa (12/2/2008)."Sebagai Bupati sekaligus kader PDI Perjuangan, saya pastinya mendukung pasangan Agum-Nu'man untuk memimpin Jawa Barat. Saya yakin mereka akan tetap mempertahankan Subang sebagai daerah lumbung padi di Jabar," tegasnya.Pria yang kerap mengenakan pakaian adat sunda ini menambahkan, selama ini masyarakat Subang sangat terkenal dengan istilah gotong royong. Karena itu, Eep menyarankan kepada seluruh masyarakat subang agar mendukung pasangan Agum-Nu'man."Insya Allah, saya yakin Pak Agum akan terpilih menjadi Gubernur Jabar dan dapat menjadikan Jabar menjadi lebih baik dari sebelumnya," pungkas Eep yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Subang tersebut. (jri)(http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/02/12/1/82882/bupati-subang-dukung-agum-nu-man)

Jalanan Rusak, Jakarta-Cirebon 10 Jam


budaksubang.blogspot.com

SUBANG - Gara-gara jalan di jalur Pantura rusak parah yang panjangnya sekitar 13 Km dari Pusakanagara hingga Ciasem, Kabupaten Subang, perjalanan Cirebon-Jakarta bisa mencapai 10 jam perjalanan.Padahal saat kondisi jalan normal,perjalanan dari Cirebon ke Jakarta hanya membutuhkan waktu paling lama 7-8 jam. Kerusakan jalan juga kadang mengakibatkan sejumlah pengemudi mengalami kecelakaan. Kerusakan di sejumlah titik ruas jalan jalur pantura Subang terlihat mulai memasuki Kabupaten Subang atau Kecamatan Pusakanagara hingga Kecamatan Ciasem. Lubang-lubang besar yang menganga di sebagian besar ruas jalan disebabkan curah hujan yang cukup deras mengguyur wilayah pantura selama tiga bulan terakhir. Kapolres Subang AKBP Sugiyono mengatakan, kondisi jalan rusak dan berlubang di jalur pantura menyebabkan sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur tersebut,kebanyakan terjadi kecelakaan tunggal yang dialami pengendara roda dua. Kasus terakhir kata dia, kecelakaan roda dua di jalur pantura Subang ini menimpa anggota Komando Distrik Militer Karawang Kopka Hamzah, di daerah Pamanukan Subang kemarin. Kopka Hamzah terjatuh saat kendaraannya masuk lubang bahu jalan raya yang tergenang air. "Saat peristiwa terjadi, Kopka Hamzah mengendarai roda dua nopol T 2693 UJ bersama putranya. Hamzah hendak ke kantornya,Kodim Karawang. Sebelum terjatuh, korban sempat berusaha untuk menghindari jalan berlubang. Nahas, usaha tersebut tidak berhasil,"ungkap Sugiyono, Sabtu (16/2/2008). Dari pantauan di lapangan, kerusakan jalur pantura Subang terdapat di daerah Pusakanagara, Pamanukan, dan Ciasem. Jalur utama pantura Subang itu mengalami kerusakan dengan besar lubang rata-rata berdiameter sekitar 30 cm hingga 1 meter dengan kedalaman lubang rata-rata sekitar 10-25 cm. Tak heran, lanjut Sugiyono, kendaraan roda empat dan roda dua yang melalui jalur tersebut harus mengurangi laju kecepatan kendaraan bahkan harus memilih jalan yang rata dengan berjalan zig-zag. "Saya imbau kepada pengendara roda dua agar lebih ekstrahati-hati dan mengurangi kecepatan laju kendaraannya. Saya sarankan roda dua sebaiknya menggunakan bagian pinggir jalan saja," tandasnya. Sementara itu, Darman, 27, seorang pengemudi truk pengangkut barang, mengatakan bahwa kerusakan jalan di daerah pantura terjadi dari daerah Cirebon hingga Subang. (Annas Nasrullah/Sindo/sjn)

Sabtu, 05 Januari 2008

Banjir Kepung 3 Kecamatan di Subang

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Banjir di wilayah pantura Subang, Jawa Barat, mulai mengepung tiga kecamatan. Banjir disebabkan meluapnya sejumlah kali dan jebolnya tanggul beton penahan luapan air sungai.Ratusan rumah penduduk dan areal persawahan milik warga di Kecamatan Pamanukan, Legon Kulon, dan Blanakan terendam air.Anggota Satuan Koordinasi Pelaksana Pengendalian Bencana (Satkorlak PB) Subang Rahmat Sholihin mengatakan, bencana banjir di daerah utara pada 2006 lalu diperkirakan akan kembali terjadi jika curah hujan di daerah pantura meningkat."Tidak menutup kemungkinan banjir tahun lalu yang merendam enam Kecamatan bisa terulang lagi kalau kondisinya begini terus (turun hujan terus menerus)," ujar Rahmat di Pos Bencana Pamanukan, Kamis (3/1/2008).Hal ini, menurut Rahmat, selain disebabkan kondisi sungai di sejumlah tempat mengalami penyimpitan, tanggul penahan arus air di sejumlah titik sudah mengalami pengikisan. Sehingga, tanggul diprediksi tidak mampu bertahan jika terus menerus dihantam arus air sungai.Di Legon Kulon, banjir terjadi di empat Desa, yakni Desa Mayangan dan Legon wetan serta di Desa Tegalurung dan Anggasari. Sebelumnya, Desa Mayangan dan Legon wetan merupakan daerah yang menjadi langganan banjir akibat gelombang pasang air laut.Sedangkan di dua desa lainnya, banjir disebabkan tanggul Sungai Lamaran jebol. Ketinggian air di empat desa ini antara 40-60 sentimeter. Selain merendam ratusan rumah penduduk, banjir juga merendam 415 hektare area pesawahan.(Annas Nasrullah/Sindo/jri)