Sabtu, 16 Februari 2008

Mahasiswa UPI Meninggal Saat Ikut Kegiatan

budaksubang.blogspot.com
TEMPO Interaktif, Cimahi: Bagja Gunawan, mahasiswa Fakultas Pendidikan Olahraga dan Kesehatan (FPOK), Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung meninggal dunia ketika mengikuti kegiatan yang diselenggarakan organisasi pencinta alam. Polisi masih memeriksa rekan korban berikut panitia kegiatan. “Para mahassiwa melakukan kegiatan latihan survival,” kata Kepala Polisi Resort Cimahi Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyono di Cimahi, Sabtu (2/1).

Dia menuturkan, kematian mahasiswa Semester IV itu diketahui petugas kepolisian pada Jumat (1/1) tepat tengah malam. Petugas piket Polsek Lembang mendapatkan laporan tentang seorang mahasiswa yang meninggal saat mengikuti kegiatan. Polisi curiga mahasiswa itu meninggal akibat dianiaya. Guna memastikan dugaan itu, jenazah mahasiswa beranama Bagja itu dibawa ke Rumah Sakit Hasan Sadikin, Bandung, untuk
diotopsi.

Bagja bersama 12 rekannya merupakan peserta kegiatan pendidikan dan latihan yang diselenggarakan oleh organisasi pencinta alam, Pamor (Pencinta Alam Mahasiswa Olahraga). Mereka berangkat bersama panitia dan seniornya yang jumlahnya sekitar 30 orang. Kegiatan itu dilaksanakan sejak Jumat (25/1) dan rencananya berakhir Sabtu (2/1). Dalam kegiatan itu mereka menjelajahi kawasan pegunungan di wilayah Lembang, Kabupaten Bandung, sampai Subang.

Menurut Wahyono, salah satu tempat yang menjadi lokasi kegiatan pendidikan itu adalah Bukit Sangkara, Cisalak, Kabupaten Subang – lokasi itu masuk dalam wilayah hukum Polres Subang. Setelah berkoordinasi, paparnya, Polres Cimahi akan melakukan pemeriksaan awal terhadap rekan korban dan panitia kegiatan itu. “Nanti akan berkoordinasi lebih lanjut dengan Polres Subang, apakah proses hukumnya akan dilakukan di sana atau di sini,” katanya.

Peserta kegiatan itu berikut panitianya digelandang ke Mapolres Cimahi untuk menjalani pemeriksaan. Mereka masih mengenakan pakaian yang belepotan lumpur. Tidak ada satupun yang bersedia menjelaskan mengenai kegiatan pendidikan dan latihan dasar yang berbuntut kematian Bagja itu.

“Semua rekan-rekan korban serta panitia kami periksa. Apakah ada indikasi tindak kekerasan atau tidak, kit alihat nanti dari hasil pemeriksaan,” kata Wahyono. Yang pasti, kegiatan pendidikan dan latihan dasar itu dilaksanakan tanpa pemberitahuan pada kepolisian. (Ahmad Fikri)
http://www.tempointeraktif.com/hg/nusa/jawamadura/2008/02/02/brk,20080202-116817,id.html

Demo Ratusan Orang di Subang, 2 Aktivis Hilang

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Aksi ratusan massa dari Kaukus Rakyat Subang Bersatu (KRSB) berakhir ricuh dengan keamanan. Akibatnya, puluhan orang luka-luka, dua orang dinyatakan hilang, dan satu orang diamankan petugas.

Dari pantauan, aksi yang digelar di Gedung Islamic Centre (GIC) Jalan Arief Rahman Hakim No 8 Subang, Jawa Barat. Kamis (31/1/2008), sebelum menggelar aksi, ratusan massa KRSB mendatangi Gedung Pendopo Bupati dan DPRD di Jalan Dewi Sartika.

Mereka menuntut legislatif, eksekutif, dan yudikatif segera menuntusan kasus Islamic Centre, pengusutan dugaan kasus korupsi dan menghadirkan Komisi Pemberantas Korupsi (KPK) ke Subang. Saat aksi di depan gedung Pendopo Subang, massa KRSB disambut ratusan massa dalam jumlah yang sama dari Forum Komunikasi Rakyat Subang (Forkeras) yang sedang menggelar aksi.

Nyaris kedua massa aksi ini terlibat kericuhan dan adu bogem. Beruntung kedua massa dari kelompok yang berlainan ini berhasil diredam oleh masing-masing koordinator. Aksi jalanan massa KRSB dilanjutkan ke Gedung Kejaksaan Negeri di Jalan Mayjen Soetoyo Subang.

Di tempat ini mereka sempat saling dorong dengan Satpol PP yang menjaga pintu masuk Kejari. Rencana untuk menemui Kepala Kejari, Aliza Rahayu, SH tidak berhasil. Dengan membawa spanduk berisi tuntutan aksi dan atribut demonstrasi, mereka melanjutkan aksinya di GIC dengan pengawalan pihak aparat.

Di GIC, rencana semula mereka hendak menyegel Kantor Pelayanan Pajak yang menempati GIC dan dianggap membandel. Mereka menggelar orasi dan memaksa untuk masuk ke area GIC yang dijaga ketat oleh ratusan aparat dari Satpol PP dan Polres Subang di pintu masuk setinggi tiga meter.

Aksi saling dorong antara keduanyapun tak terelakan. Belum ada keterangan pasti siapa yang memulai, tiba-tiba kericuhan antara aparat dan peserta demonstrasi pecah.

KRSB menuding, aksi kericuhan tersebut dipicu oleh tindakan aparat. Presidium KRSB, Evi Silviadi menuding kericuhan tersebut diawali oleh aparat. Hal ini menurut Evi beberapa menit sebelum ricuh terjadi, kordinator aksi sudah mengimbau massa untuk aman dan tertib. Namun tiba-tiba, Evi melanjutkan, pihak aparat melakukan tindakan pemukulan terhadap anggota demonstrans.

"Kami sangat kecewa atas kejadiaan tadi. Aparat yang seharusnya mengayomi, malah melakukan tindakan brutal terhadap anggota kami, dan ini membuat suasana ricu. Padaal saat itu, aksi kami aman," ujar Evi.

Akibat kejadian tersebut, menurut Evi, ada puluhan orang yang mengalami luka-luka. Dedi, peserta aksi diamankan petugas dan dua orang lainnya (Wahyu dan Kiki) baru berhasil diketahui kondisinya setelah sholat dzuhur. Dua orang inilah yang sempat hilang hingga akhirnya ditemukan.

Atas peristiwa tersebut, Evi mengaku kecewa dengan kejadian yang menimpa anggotanya. Bakan dia mengancam akan melakukan aksi besar-besaran ke Mapolres Subang di Jalan Mayjen Soetoyo Subang, pekan depan.

Sementara itu Kapolres Subang AKBP Sugiyono menegaskan, pihaknya membantah adanya aksi pemukulan dan telah terjadi kericuhan pada aksi massa kemarin. Menurut Kapolres, aparat keamanan yang diturunkan ke lapangan hanya untuk mengamankan fasilitas
publik yang rencananya akan disegel oleh peserta demonstrasi.

"Tidak ada kericuhan. Fakta di lapangan mereka mau masuk GIC, sehingga terjadi saling dorong mendorong," ujar Kapolres Subang AKBP Sugiono. Dia juga membantah, jika ada tiga peserta demonstrasi yang diamankan aparat. Kendati demikian, pihaknya membenarkan jika aparat mengamankan satu orang peserta demonstrasi.

"Kami hanya mengamankan satu orang, tapi sudah kami pulangkan lagi. Dan tidak ada pemukulan," imbuhnya Sekitar pukul 11.15 Wib, massa membubarkan diri dengan mengendarai sejumlah kendaran roda empat bak terbuka dengan pengawalan sejumal petugas Kepolisan Polres Subang. (//ism)http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/01/31/1/79870/demo-ratusan-orang-di-subang-2-aktivis-hilang

Agum Safari Keliling Pantura

budaksubang.blogspot.com
BANDUNG - Calon Gubernur Jawa Barat Agum Gumelar akan menggelar safari politik keliling pantai utara (pantura). Subang, Indramayu, dan Cirebon pun bakal disambangi Agum."Agum akan bertemu dengan sejumlah bupati dan kader partai yang mengusungnya," ujar Popi Nuraini, juru bicara media center pasangan Agum Gumelar-Nu'man Abdul Hakim, kepada okezone, Selasa (12/2/2008).Menurutnya, Agum akan mengadakan pertemuan dengan sejumlah bupati, di antaranya Bupati Subang Eep Hidayat, Bupati Indramayu Irianto MS atau yang akrab disapa Yance, Bupati Cirebon Dedi Supardi, dan Walikota Cirebon Subardi.Setelah bertemu sejumlah kader partai yang mengusungnya dalam pemilihan gubernur, Agum juga akan menyambangi para petani dan sejumlah masyarakat. "Agum juga akan mengunjungi sejumlah pesantren untuk besilaturahmi," imbuhnya.Sebelum safari Pantura ini, Agum juga telah mengunjungi sejumlah tempat di kawasan selatan Jawa Barat, seperti Kabupaten Garut, Ciamis, Tasik, dan Kabupaten Banjar. "Kunjungan kali ini bukan untuk kampanye tapi untuk silaturahmi saja," tandasnya.(pie)
http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/02/12/1/82806/agum-safari-keliling-pantura

Bupati Subang Dukung Agum-Nu'man

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Bupati Subang Eep Hidayat menyatakan dukungannya kepada pasangan Agum Gumelar dan Nu'man Abdul Hakim (Aman), untuk menjadi Gubernur dan wakil Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013.Hal tersebut ditegasnyanya di hadapan para petani dan masyarakat Subang, saat menghadiri acara deklarasi Serikat Petani Pasundan Utara (SPPU), di Lapangan Ciasem, Subang, Selasa (12/2/2008)."Sebagai Bupati sekaligus kader PDI Perjuangan, saya pastinya mendukung pasangan Agum-Nu'man untuk memimpin Jawa Barat. Saya yakin mereka akan tetap mempertahankan Subang sebagai daerah lumbung padi di Jabar," tegasnya.Pria yang kerap mengenakan pakaian adat sunda ini menambahkan, selama ini masyarakat Subang sangat terkenal dengan istilah gotong royong. Karena itu, Eep menyarankan kepada seluruh masyarakat subang agar mendukung pasangan Agum-Nu'man."Insya Allah, saya yakin Pak Agum akan terpilih menjadi Gubernur Jabar dan dapat menjadikan Jabar menjadi lebih baik dari sebelumnya," pungkas Eep yang juga menjabat sebagai Ketua DPC PDIP Kabupaten Subang tersebut. (jri)(http://news.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/02/12/1/82882/bupati-subang-dukung-agum-nu-man)

Jalanan Rusak, Jakarta-Cirebon 10 Jam


budaksubang.blogspot.com

SUBANG - Gara-gara jalan di jalur Pantura rusak parah yang panjangnya sekitar 13 Km dari Pusakanagara hingga Ciasem, Kabupaten Subang, perjalanan Cirebon-Jakarta bisa mencapai 10 jam perjalanan.Padahal saat kondisi jalan normal,perjalanan dari Cirebon ke Jakarta hanya membutuhkan waktu paling lama 7-8 jam. Kerusakan jalan juga kadang mengakibatkan sejumlah pengemudi mengalami kecelakaan. Kerusakan di sejumlah titik ruas jalan jalur pantura Subang terlihat mulai memasuki Kabupaten Subang atau Kecamatan Pusakanagara hingga Kecamatan Ciasem. Lubang-lubang besar yang menganga di sebagian besar ruas jalan disebabkan curah hujan yang cukup deras mengguyur wilayah pantura selama tiga bulan terakhir. Kapolres Subang AKBP Sugiyono mengatakan, kondisi jalan rusak dan berlubang di jalur pantura menyebabkan sejumlah kasus kecelakaan lalu lintas terjadi di jalur tersebut,kebanyakan terjadi kecelakaan tunggal yang dialami pengendara roda dua. Kasus terakhir kata dia, kecelakaan roda dua di jalur pantura Subang ini menimpa anggota Komando Distrik Militer Karawang Kopka Hamzah, di daerah Pamanukan Subang kemarin. Kopka Hamzah terjatuh saat kendaraannya masuk lubang bahu jalan raya yang tergenang air. "Saat peristiwa terjadi, Kopka Hamzah mengendarai roda dua nopol T 2693 UJ bersama putranya. Hamzah hendak ke kantornya,Kodim Karawang. Sebelum terjatuh, korban sempat berusaha untuk menghindari jalan berlubang. Nahas, usaha tersebut tidak berhasil,"ungkap Sugiyono, Sabtu (16/2/2008). Dari pantauan di lapangan, kerusakan jalur pantura Subang terdapat di daerah Pusakanagara, Pamanukan, dan Ciasem. Jalur utama pantura Subang itu mengalami kerusakan dengan besar lubang rata-rata berdiameter sekitar 30 cm hingga 1 meter dengan kedalaman lubang rata-rata sekitar 10-25 cm. Tak heran, lanjut Sugiyono, kendaraan roda empat dan roda dua yang melalui jalur tersebut harus mengurangi laju kecepatan kendaraan bahkan harus memilih jalan yang rata dengan berjalan zig-zag. "Saya imbau kepada pengendara roda dua agar lebih ekstrahati-hati dan mengurangi kecepatan laju kendaraannya. Saya sarankan roda dua sebaiknya menggunakan bagian pinggir jalan saja," tandasnya. Sementara itu, Darman, 27, seorang pengemudi truk pengangkut barang, mengatakan bahwa kerusakan jalan di daerah pantura terjadi dari daerah Cirebon hingga Subang. (Annas Nasrullah/Sindo/sjn)