Selasa, 25 Maret 2008

PENGGUNA INTERNET DI SUBANG MENINGKAT

budaksubang.blogspot.com
Perkembangan dunia Teknologi Informatika dewasa ini makin menunjukkan kemajuan yang sangat pesat. Teknologi perangkat komunikasi seperti telepon genggam (handphone), internet dan telepon tanpa kabel yang dipelopori oleh munculnya wireless phone sudah merambah daerah-daerah yang tidak dilalui jalur telepon kabel. Perkembangan teknologi ini diantisipasi PT. Telkom dengan mengembangkan berbagai aktivitas yang berkaitan dengan pengembangan pelayanan, termasuk berbagai kegiatan edukatif.
Menurut Eri Ernawan S.E., Manajer Pelayanan Telkom Subang, di Kabupaten Subang sendiri, saat ini pengembangan bisnis PT. Telkom memang mulai diarahkan pada new waves business, yakni peningkatan pelayanan internet broadband dan data komunikasi. “Hal ini selaras dengan visi Telkom kedepan untuk menjadi pemain utama di bisnis informasi dan telekomunikasi mulai dari daerah, regional, nasional, bahkan internasional”, katanya.
Eri mencontohkan jasa penggunaan internet melalui PT. Telkom. Menurut Eri, pengguna jasa internet di Kab. Subang sudah sepenuhnya merata di daerah Subang kota. ”Saat ini pula sudah rampung tiga base transceiver station di daerah Pamanukan, Ciasem dan Kalijati”, ungkapnya. Bahkan, katanya, di lingkungan Pemkab sendiri, internet dan intranet (LAN / Local Areal Network) sudah merambah hampir seluruh SKPD. Eri berharap, langkah ini akan menjadi pembuka bagi diimplementasikannya e-goverment yang banyak dinilai sebagai pilar pendukung diberlakukannya otonomi daerah.
Lebih jauh diinformasikan, PT.Telkom selaku BUMN yang menjadi operator pelayanan telekomunikasi di Indonesia kini memantapkan visi dan misinya berupa Infokom Player in the Region. ”Saat ini PT. Telkom tidak hanya menyentuh kawasan lokal saja, namun sudah menjelajah beberapa negara di Asia dan beberapa negara lainnya dalam hal jaringan”, jelas Eri. Pengertian Infokom sendiri menurut Eri adalah produk yang ditawarkan Telkom berupa, voice (suara), data, video, content (isi/muatan) dan aplikasi. Mengenai program edukasi Eri menjelaskan, tahun 2004 Telkom Subang berhasil menggulirkan program Internet Goes to School ke sekolah-sekolah se-Kab.Subang secara bertahap. Sebagai upaya mendukung program pendidikan, lanjutnya, penggunaannya tidak dikenakan biaya. ”Paket ini sudah termasuk 10 unit komputer dan paket speedy, dengan harapan tidak lain untuk memperkenalkan teknologi internet kepada para pelajar”, tandasnya.
Perkembangan penggunaan media internet di Subang memang terlihat pesat. Selain institusi pendidikan, jaringan internet pun sudah lebih dulu dikenal para pelaku usaha di Kab. Subang ini, diantaranya Texmaco, Papertech, Systech, PT. Djarum, FIF, dunia perbankan dan beberapa perusahaan yang mengembangkan usahanya di Kab. Subang ini. Bahkan fasilitas hot-spot atau akses internet nirkabel di lokasi yang telah ditentukan oleh penyedia kanal semisal pusat perbelanjaan, sekarang ini sudah tersedia di Kab.Subang, tepatnya di lokasi wisata Ciater yang telah berjalan 2 tahun belakangan ini. Walaupun masih merupakan proyek percontohan, pemanfaatan fasilitas hot-spot ini akan dikembangkan di Kampus Unsub dan STIESA.
Saat ditanya kelebihan koneksitas Speedy yang saat ini tengah booming, Eri mengungkapkan, dari faktor kecepatan penerimaan data lumayan tinggi atau sekitar 384 kb/second. “Kelebihan lainnya, bagi pengguna speedy yang dipergunakan di rumah hanya dikenakan biaya Rp 200 ribu selama 50 jam pemakaian dan bisa pararel dengan line telpon”, katanya. Dengan penggunaan paket Speedy ini, pengguna saluran internet tidak akan terganggu apabila line-nya digunakan untuk telepon.
Selain Telkomnet Instant, Speedy dan Astinet, PT. Telkom pun sudah lebih dulu mempelopori jaringan telepon nirkabel (wireless phone) dengan Telkom Flexi nya. “Penggunaan jaringan diharapkan dapat mengatasi permasalahan tidak sampainya jalur telepon ke masyarakat yang tidak dilalui jaringan kabel telepon”, ungkap Eri. Arti dari telepon Flexy itu sendiri menurut Eri adalah telepon rumah yang bisa dibawa-bawa keluar rumah. Keuntungan mempergunakan fasilitas Telkom Flexy ini, katanya, antara lain tidak menggunakan kabel, sehingga mengurangi kendala putusnya kabel telepon akibat bencana dan pencurian serta pilihan pasca bayar dan pra bayar (flexy trendy). Ternyata biaya tarif percakapan telepon dengan fasilitas ini tergolong murah, bisa bicara dengan hingga 7 orang, serta dapat mengirim banyak sms ke sesama nomer flexy. Diperoleh informasi pada tahun 2008 direncanakan dibangun 38 BTS flexy di seluruh kecamatan se-Kab. Subang. Frekuensi dari 1.900 MHz yang pada tahun 2007 diturunkan menjadi 800 MHz pada tahun 2008. “Sejak diturunkan menjadi 800 MHz, konsumen pengguna Telkom Flexy meningkat dari 434 starterpack menjadi 2.500 starterpack”, katanya. Harga pesawatnyapun relatif terjangkau, yakni mulai Rp 300 ribu sampai dengan Rp 800 ribu.
Berbicara mengenai pesaing bisnis PT. Telkom dalam hal penyedia jasa komunikasi, Eri mengungkapkan, bahwa semua itu optional, tergantung kita mau pilih mana. ”Jika dilihat dari pelayanan dan kualitas produk yang kami tawarkan, kami yakin jaringan Telkom yang terbaik dan kami lebih mengatasnamakan produk dalam negeri”, katanya menutup pembicaraan. (Tri/Asep)
link dari : http://www.subang.go.id/seputar.php?isi_id=PENGGUNA%20INTERNET%20DI%20SUBANG%20MENINGKAT


Rabu, 12 Maret 2008

Pesawat TNI AU Jatuh di Subang, Satu Tewas

budaksubang.blogspot.com
TEMPO Interaktif, Subang:Sebuah pesawat helikopter milik TNI Angkatan Udara jatuh, Selasa (11/3), di perkebunan tebu di kampung Wanasari, Desa Cinangka, Kecapatan Cipunagara, Kabupaten Subang. Menurut Kepala Polres Subang, AKBP Sugiyono, pesawat yang jatuh adalah pesawat latih, Bell 47 B/Soloy H 4712.

“Pilot Lettu Hengki tewas, dan kopilot Prada Rudi mengalami luka bakar,” ujarnya. Keduanya langsung dibawa di rumah sakit PTP di Subang.

Menurut saksi mata, Encim, dia melihat pesawat meledak di udara. Suaranya bagaikan petir. “Saya melihat ekor dan asap saja,” ujar warga Desa Cinangka ini yang menyaksikan insiden sekitar 1 kilometer dari lokasi kejadian.

Di lokasi sendiri, di perkebunan tebu Cibeureum, ratusan warga menyaksikan proses evakuasi bangkai pesawata dari jarak sekitar 200 meter. Bangkai pesawat yang sudah diptong-potong dimasukkan ke truk untuk dibawa ke Lanud Suryadharma, Kalijati, Subang, sekitar 30 kilometer dari lokasi kejadian.

Hingga kini, penyebab kecelakaan belum diketahui. “Masih dalam penyelidikan,” ujar Sugiyono saat dihubungi.

Nanang Sutisna, Purwani Diyah Prabandari

Terkait Nasib Nakerwan di Luar Negeri, Disnaker Subang Rencanakan Bawa Keluarga ke Menaker

budaksubang.blogspot.com
KabarIndoenesia - SUBANG, Pekan depan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Subang menjadwalkan akan mempertemukan keluarga tenaga kerja wanita (Nakerwan) untuk menemui Menteri Tenaga kerja dan Departemen luar negeri. Hal ini dilakukan oleh Disnaker Subang terkait dengan terjebaknya tenaga kerja wanita asal Subang di kawasan konflik Turki-Irak di Kurdistan, Irak. Demikian diungkapkan Kepala Disnakertrans Subang, H. Oo Irtotolisi melalui Kasi Informasi dan Penempatan, Tunggul Silaban. SE setelah bertemu dengan keluarga TKW, Casinah ( 26), di Kp. Pelabuhan Sebrang Rt 12/06 Desa Pangarengan Kecamatan Legon Kulon, Jum'at (2/11).

Menurut Tunggul, pekan depan Disnakertrans Subang akan membawa keluarga korban ke Jakarta untuk menemui Menteri Tenaga Kerja dan pihak Departemen Luar Negeri bersama lembaga swadaya masyarakat yang mengurusi tentang para buruh migran. "Kita sendiri akan didampingi Migran Care Jakarta,"ujarnya. Upaya ini dilakukan oleh Pemerintah Kabupaten Subang guna meminta upaya kongkrit dan menselusuri masalah yang dialami warga Subang hingga segera dievakuasi ke kampung halamanya. "Kita berharap pemerintah pusat memperhatikan secara serius masalah ini, sehingga Casinah bisa segera dievakuasi ke kampung halamannya sebagaimana permintaan keluarganya," Kata Tunggul.Sebab, Lanjut Tunggul Disnakertrans Subang sendiri mengalami kendala untuk melacak keberadaan Casinah, termasuk Perusahaan Jasa Tenaga Kerja Indonesia (PJTKI) yang memberangkatkannya. Sebab keluarga korban tidak mengetahui secara jelas tempat kerja dan PJTKI yang memberangkatkan ibu dari anak semata wayang Riyan ( 8) ini.

Padahal menurut dia, yang harus bertanggungjawab penuh terkait kondisi TKW adalah pihak PJTKI karena pihak perusahaan yang memberangkatkan masih terikat kerja dengan pihak perusahaan."Sebenarnya ini tanggungjawab mereka, karena masih terikat kontrak kerja. Terlebih keberangkatan Casinah tidak terdaftar pada data base kami. Saya juga bingung, kok bisa ya warga Subang ada di sana, padahal dalam aturan tidak diperbolehkan menempatkan naker di daerah konflik," jelasnya. (eko)

Blog: http://www.pewarta-kabarindonesia.blogspot.com/
Alamat ratron (surat elektronik): redaksi@kabarindonesia.com
Berita besar hari ini...!!! Kunjungi segera:
www.kabarindonesia.com

Sungai Meluap, Desa di Subang Terendam

budaksubang.blogspot.com
Subang (ANTARA News) - Sebagian wilayah pantura Subang terendam banjir, hingga ketinggian satu meter, sejak Rabu (2/1) akibat hujan yang mengguyur wilayah pantai utara (pantura) selama tiga hari terakhir ini dan meluapnya aliran Sungai Cigadung dan Kalen Sema,

Banjir terparah terjadi di Desa Mulyasari, Kecamatan Pamanukan, Kabupaten Subang hingga air merendam ribuan rumah warga, dengan ketinggian air satu meter atau mencapai pinggang orang dewasa.

Desa Pamanukan, Pamanukan Hilir, Sukareja, dan Sukamaju juga mengalami banjir akibat hujan dan meluapnya air sungai. Selain itu, air juga merendam ratusan hektare sawah di desa-desa tersebut
Meski ketinggian air sudah mencapai satu meter, tapi warga setempat masih bertahan di kediamannya masing-masing. "Kami bertahan karena banjir kali ini masih kategori aman," kata warga Desa Mulyasari, Jamaludin (46), di Subang, Kamis.

Secara perlahan, banjir yang diakibatkan meluapnya aliran sungai dan derasnya hujan itu pada sore ini mulai surut. Namun, warga korban banjir itu berharap pihak terkait segera memberikan bantuan berupa perahu karet sebagai persiapan untuk mencegah meluapnya kembali aliran sungai.

"Hujan akan terus turun, karena itu kami berharap ada bantuan perahu karet untuk mencegah terjadi banjir lagi," kata Jamaludin.(*)

TKW Tewas Terbakar di Brunei

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Kabar tewasnya tenaga kerja wanita (TKW) Lela Sulastri, warga Kp Cabe Desa/Kec Pagaden, Subang, di Brunei Darussalam membuat Kepala Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kab Subang oo Irtotolis angkat bicara. Dia berjanji segera mendatangi Badan Penempatan dan perlindungan Nasional TKI (BP2NTKI) untuk mengurus jenazah Lela.

"Kami akan segera datangi BP2TKI untuk mengurus hak-hak dan jenazah almarhumah. Secepaatnya ini kita selesaikan," ujar Oo Irtotolis di ruang kerjanya, Senin (11/3/2008).

Sayangnya, lanjut Oo, hingga kini pihaknya belum mendapatkan data dan kronologis kematian Lella, baik terkait peristiwa meninggalnya maupun keberangkatannya dari pihak keluarga korban.

"Karea di data abse kami, nama Lella tidak terdaftar. Jadi kami kesulitan untuk melacak, sementara sampai sekarang saya belum dapat laporan tertulisnya," imbuhnya

Dia menambahkan, untuk mendapat informasi lebih lengkap, pihak Dinaker Subang sejak Senin pagi telah mengutus Kepala Sie penempatan Dinasker, Tinggul Silaban ke rumah keluarga korban.

Seperti diketahui, Lela Sulastri dikabarkan meninggalkan oleh majikannya pada pukul 13.00 WIB hari Jum'at (7/3) lalu. Dalam percakapan singkatnya melalui sambungan internasional, Am Yoek, majikan Lela mengabarkan jika salah satu karyawannya, bernama Lela asal Kab Subang meninggal setelah rumah kost-nya ludes dilalap sijago merah.
(Annas Nasrullah/Sindo/kem)

Polres Subang Kantongi Identitas Pembobol ATM

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Polres Subang menklaim pihaknya sudah mengantongi identitas nama sembilan pelaku pembobolan brangkas ATM BCA KCP Pamanukan Selasa (4/3) lalu.

Kapolres Subang AKBP Sugiyono menerangkan, pengungkapan identitas pelaku tersebut setelah pihaknya melakukan identifikasi barang bukti dan pemeriksaan sejumlah saksi korban pada peristiwa tersebut.

"Dari hasil pemeriksaan kepada sejumlah saksi dan barang bukti, saat ini kami sudah mendapat titik terang nama-nama dan identitas pelaku pembobolan ATM BCA," ujar Kapolres Subang AKBP Sugiyono di ruang kerjanya di Jalan Mayjend Sutoyo, Senin (10/3/2008).

Identitas tersebut kawanan pelaku pembobolan ATM BCA KSP di Jalan Ion Kartasasmita No 37, Kabupaten Subang itu, menurut Kapolres, sebagai modal untuk melakukan pengejaran terhadap kawanan pelaku yang mengakibatkan ketrugian Rp1.1 miliar.

Kendati demikian, Sugiono menambahkan, saat ini polisi belum mempublikasikan nama-nama pelaku dan masih merahasiakan identitas para pelaku. Hal ini menurut dia, guna memudahkan pengejaran terhadap pelaku.

"Tidak perlu lah, tidak untuk dipublikasikan, nanti kalau kita sebar nama-namanya, mereka kabur," ujarnya

Hingga saat ini, aparat kepolisian yang terdiri dari dua unit tim cepat tindak (TCT) Polres Subang masih melakukan pengejaran di sejumlah daerah yang dicurigai sebagai tempat persembunyian kawanan pelaku. Termasuk diantaranya ke wilayah Bogor tempat ditemukannya brankas ATM BCA, Rabu (5/3) lalu.

Seperti diberitakan sebelumnya, dua TCT Polres Subang yang melakukan pengejaran terhadap sembilan otak pelaku pembobolan ATM BCA yang menyebabkan kerugian materi sebesar Rp1.1 miliar ini Kaplres menginstruksikan tim "diharamkan" pulang sebelum berhasil menangkap dan membawa pulang pelaku.
(Annas Nasrullah/Sindo/kem)