Rabu, 01 Agustus 2007

PENGRAJIN "BEDOG" TANJUNG SIANG

Shinta Dewi Maharani

Perajin ”Bedog” Perlu Bapak Angkat

PERAJIN golok alias bedog yang ada di wilayah Kecamatan Tanjungsiang Subang sebenarnya cukup potensial kalaulah dikembangkan dan dikelola oleh dinas terkait dalam hal teknis pembuatan dan pemasarannya. Apalagi bila disokong dengan bantuan dana dan dihimpun dalam suatu wadah usaha yang mapan, seperti koperasi atau lainnya.

Salah satu perajin yang berhasil ditemui, Ahmad Baiquni dan putranya, Yudi Hifli ketika menjajakan hasil kerajinannya di acara panen padi hasil perpaduan teknologi Primatani oleh Gubernur Jabar yang diwakili Asda II Bidang Ekonomi dan Pembangunan, Wawan Ridwan di Desa Sindanglaya, Tanjungsiang, Senin (23/7), tidak bisa berbicara banyak tentang nasib usahanya. "Ya beginilah nasib perajin kecil dan bisa dagang di sini pun atas ajakan petugas penyuluh pertanian," kata Ahmad mengawali pembicaraan.

Ahmad sudah terbilang lama bergelut dalam usaha pembuatan kerupuk dengan nama 3 putra. Namun melihat lingkungan tempat tinggalnya di Kampung Cikadu Desa/Kec. Tanjungsiang banyak yang bisa membuat sarangka dan pandai besi tetapi tidak pernah maju dan berkembang, ditambah banyaknya anak-anak yang putus sekolah termasuk anaknya sendiri, ia pun beralih profesi. "Dari sinilah saya tertarik hingga bisa merekrut 20 orang dengan modal nekat mengajukan kredit ke BRI dengan jaminan rumah. Tetapi sekarang juga tetap bingung karena bunga yang cukup besar dan kesulitan dalam pemasaran," kata dia.

Usaha yang dirintisnya ini baru berjalan beberapa bulan, tetapi hasil produksinya terhitung lumayan. Dengan modal dan peralatan yang sangat sederhana untuk 1 pandai mampu menghasilkan 60 golok berbagai jenis, sedangkan perah atau sarangka-nya bisa lebih. Dia menceritakan dengan gamblang tentang kendala yang dihadapinya terutama mengenai masalah permodalan yang sangat minim, sehingga masih memerlukan suntikan dana untuk tambahan modal kerja dan pembelian alat. "Coba saja Pak, harga alat slep atau untuk menghaluskan golok, parang dan lainnya hanya bisa berumur 3-4 bulan saja, sementara harganya cukup mahal mencapai Rp 500 ribu, "ujar Ahmad.

Bahan baku yang digunakan untuk membuat golok adalah dari besi per bekas kendaraan. Sedangkan untuk perah atau sarangka-nya terbuat dari kayu. Kadang-kadang untuk produk ini bisa dibuat dari bahan tulang/tanduk tergantung pesanan. Saat ini, menurutnya, agak sulit mencari bahan baku karena memang besi baja sedang mahal. Kalaupun terpaksa, dikaitkan dengan hasil produksinya jelas akan memberatkan konsumen, kecuali bila memang hasil pemesanan.

Untuk masa-masa awal, pemasaran produk rekaan Ahmad, dilakukan dengan cara menjajakan langsung dari rumah ke rumah di wilayah Subang dan sekitarnya seperti Cikampek, Karawang dan Indramayu. Ia bersyukur, saat ini banyak yang memesan dalam jenis lux yakni dengan pegangan tanduk dan sarangka-nya dibalut aneka aksesoris.

”Tapi pesanan seperti ini jarang terlayani karena sangat terbatas dan minimnya modal. Untuk satu produk saja mencapai lebih dari Rp 200 ribu dan bila dijual Rp 250 ribu, ya pas-pasan, "ungkapnya sambil mencontohkan golok yang diberikan Bupati kepada Asda II Pemprop Jabar.

Sedangkan pegangan biasa yang berbentuk wayang golek dengan golok sedang dan kecil harganya di bawah Rp 100 ribu.

Keinginan kuat Ahmad Baiquni yang telah dipendamnya sejak lama adalah lahirnya suatu ikatan antara perajin dengan perusahaan besar atau semacam bapak angkat. Ia juga berkeinginan mendirikan koperasi agar dapat menerima dan menampung hasil produksi dari tiap-tiap perajin yang cukup banyak di wilayah Tanjungsiang. Yang lebih penting, tentunya diharapkan adanya perhatian dari dinas/instansi terkait dalam membina usahanya. (JU-14)***PR


1 komentar:

Anonim mengatakan...

Terima kasih untuk posting-nya. Saya tertarik untuk membantu pak Ahmad. Bisa kah saya mendapatkan alamat rumah / bengkel serta nomor telepon beliau. Insya Allah akan saya hubungi / silaturahmi ke rumah beliau. Saya punya usaha kecil-kecil dalam bidang alat-alat latihan beladiri. Mungkin beliau mampu membuat untuk saya.

Saya tunggu tanggapnya, sebelum dan sesudahnya saya ucapkan banyak terima kasih

Wassalam
Noviar
maranggi@gmail.com