Minggu, 25 Mei 2008

Program BLT untuk Adu Domba Warga

budaksubang.blogspot.com
SUBANG - Penolakan pemberian bantuan tunai langsung sebagai kompensasi atas kenaikan harga BBM meluas. Di Kabupaten Subang, Jawa Barat, DPRD menolak keras program itu. Mereka beralasan program itu berpotensi gejolak sosial, seperti adu domba.

Ketua Komisi B, Bidamng Ekonomi dan Keuangan, Aip Saifurrahman mengatakan program sosial yang diluncurkan SBY-JK berkaitan dengan rencanan kenaikan Bahan Bakar Minyak (BBM) hanya memperkeruh masalah di kelas grass root.

"Program BLT sebenarnya bagus, tapi fakta di lapangan, program ini hanya mengadu domba warga dengan warga, warga dengan kepala desa, belum lagi masyarakat dipusingkan dengan naiknya harga pokok. Jadi saya kira tidak tepat rencana itu diterapkan," ujar Aip Saifurrahman

Berdasarkan pengalaman tahun sebelumnya, program sosial yang digulirkan oleh pemerintah pusat, seperti BLT dan PKH (Program Keluarga Harapan) kerap menimbulkan gejolak di masyarakat. Dia mencontohkan, pada awal tahun ini, aksi kekerasan kerap terjadi di Kecamatan Patokbeusi, pada saat pencairan dana PKH.

Potensi keributan tersebut, dikatakan Aip, dipicu karena dianggap program tersebut diterima tidak sesuai dengan fakta di lapangan. Aip memisalkan, keluarga yang secara ekonominya cukup mendapat jatah, sebaliknya, keluarga yang miskin justru tidak menerimanya.

"Apalagi program BLT yang sekarang akan direalisasikan dalam waktu dekat, sementara data di lapangan tidak valid. Kami khawatir, niatnya baik malah justru jadi boomerang di masyarakat," imbuhnya

Seperti diberitakan, pemerintah menyiapkan dana Rp14,1 triliun untuk pelaksanaan BLT selama tujuh bulan dalam tahun anggaran 2008. BLT akan dibagikan kepada 19,1 juta rumah tangga miskin dengan nilai Rp100.000 per kepala keluarga. Pemerintah Kabupaten Sukoharjo khawatir pemberian BLT akan memicu gejolak di masyarakat. (Annas Nasrullah/Sindo/mbs)

Tidak ada komentar: